Disorot KPK, Harta Pejabat Pajak Rafael Meningkat Rp 35,6 M dalam 10 Tahun
Daftar Isi
KONTENISLAM.COM - Rafael Alun Trisambodo, pejabat pajak yang juga ayah Mario Dandy Satrio, tersangka penganiayaan anak pengurus pusat GP Ansor, Cristalino David Ozora alias David tercatat memiliki harta Rp 56 miliar.
Dalam catatan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN), harta Rafael mengalami penambahan sebesar Rp 35,6 miliar dalam kurun waktu kurang lebih 10 tahun terakhir.
Dilihat dalam situs LHKPN Jumat (24/2/2023), 10 tahun ke belakang yaitu tahun 2011 harta Rafael tercatat senilai Rp 20.497.573.907 miliar.
Sedangkan di 2021 Rafael punya harta Rp 56.104.350.289, sehingga selisih 10 tahun belakangan ini senilai Rp 35.606.776.382.
Dari 2011 hingga 2019 harta Rafael tampak selalu bertambah tidak lebih dari Rp 5 miliar.
Namun pada 2020, harta Rafael bertambah drastis yakni sekitar Rp 11,4 miliar, tercatat Rp 44,2 miliar pada 2019 menjadi Rp 55,6 miliar pada 2020.
Berikut data LHKPN Rafael yang dilaporkan antar 2011 sampai 2021:
24 Juni 2011 jumlah harta Rp 20.497.573.907
25 Januari 2013 jumlah harta Rp 21.458.134.500
22 Januari 2015 jumlah harta Rp 35.289.517.034
28 September 2016 jumlah harta Rp 39.887.638.455
31 Desember 2017 jumlah harta Rp 41.419.639.882
31 Desember 2018 jumlah harta Rp 44.080.564.594
31 Desember 2019 jumlah harta Rp 44.278.407.799
31 Desember 2020 jumlah harta Rp 55.652.278.332
31 Desember 2021 jumlah harta Rp 56.104.350.289
Disorot KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut menyoroti harta yang dimiliki pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp 56 miliar.
KPK mengatakan harta Rafael itu tidak sesuai dengan jabatannya sebagai pejabat eselon III.
"(Harta) jumbo sih bukannya dilarang, kalau lihat di announcement banyak yang jumbo, yang jadi masalah kan profilnya tidak match. Jadi jangan jumbo oh ini kementerian, kalau profilnya match tidak apa-apa, misalnya bapaknya sultan di mana tahu, warisannya segede-gede gitu, ada juga pejabat yang begitu," kata Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jaksel, Kamis (23/2/2023).
"Jadi kalau kasus yang pejabat pajak ini, kita bilang profilnya nggak match, dia eselon III dan kalau di announcement dilihat detail isinya gitu kan banyaknya aset ya, aset diem," sambungnya.
Pahala menerangkan KPK belum melihat dan memeriksa secara detail harta kekayaan Rafael.
Kendati demikian, kata Pahala, pihaknya akan mengecek ke BPN soal sertifikat tanah apa saja yang milik Rafael.
"Nah kita belum lihat lagi secara detail atau belum periksa sebenarnya yang pertama, apakah masih ada lagi aset yang lain. Kalau orang yang hobi aset biasanya ada aset lain dan kita mau cek ke BPN, baik nama dia, nama anak istri atau mungkin di atas namakan orang lain di kartu keluarganya," kata Pahala.
Pahala mengatakan besar atau tidaknya harta Rafael itu sejatinya tidak penting.
Yang penting saat ini adanya ketidaksesuaian antara harta dan profilnya pejabat pajak eselon III itu.
"Jadi komentar saya untuk Rp 50 miliar ya, kalau gede nggak gede nggak penting, tapi yang penting profilnya sementara ini belum nyambung," kata Pahala.
Lebih lanjut, Pahala menyebut saat ini direktur LHKPN tengah melihat dari mana asal muasal harta Rp 56 miliar milik Rafael.
"Sekarang mungkin yang kita lakukan segera itu kita lihat detail dengan direktur LHKPN sedang dilihat datangnya dari mana nih harta," kata Pahala.
KPK Bakal Minta Klarifikasi Rafael
KPK akan mengundang Rafael. KPK akan meminta klarifikasi.
"Klarifikasi. Nanti lihat hasilnya saja kalau diklarifikasi, Nanti kita kasih tahu kalau klarifikasi," kata Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jaksel, Kamis (23/2/2023).
Pahala menerangkan saat ini Tim Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK sudah bergerak untuk memeriksa seluruh harta kekayaan Rafael. Pahala menerangkan pihaknya akan melihat sumber kekayaannya terlebih dahulu.
"Sudah bergerak (Tim LHKPN), gue udah suruh periksa," kata Pahala.
"Jadi yang pertama kita lihat dulu nih sumbernya, ya kan, warisan, jangan-rekeningnya ada lagi yang lain itu pemeriksaan standarlah," imbuhnya.
Rafael Siap Klarifikasi
Rafael Alun Trisambodo merupakan pejabat eselon III. Ia menjabat Kepala Bagian Umum di Kanwil Jakarta Selatan II.
Rafael mengaku siap memberikan klarifikasi ke Kementerian Keuangan. Ia menyatakan siap diperiksa Inspektorat.
"Saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan yang saya miliki. Saya siap mengikuti seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan," imbuh Rafael Alun Trisambodo. [detik]