Eks Menkumham: Saya Sangat Mengagumi Cara Anies Menghadapi Berbagai Tuduhan dan Fitnah
KONTENISLAM.COM -Mantan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin menegaskan Anies Baswedan bukan seorang radikal, intoleran, apalagi ingin menegakkan negara Islam atau khilafah sebagaimana gencar dihembuskan sejumlah kalangan belakangan ini.
Menurutnya berbagai tuduhan dan fitnah tersebut bermotif politik untuk men-downgrade citra mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Saya kira itu sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang, kita mengertilah kontestasi politik itu memang keras dan kejam. Kita harus sadari itu. Sehingga walaupun fakta tidak seperti itu, selalulah akan digulirkan. Itu semata-mata gimmick politik,” jelasnya saat dihubungi KBA News, Rabu, 8 Maret 2023.
Karena dalam amatannya, bakal calon presiden Koalisi Perubahan tersebut merupakan seorang nasionalis, cucu pahlawan nasional Abdurrahman Baswedan, apalagi jebolan universitas terkemuka di Amerika Serikat. Sehingga sangat jauh dari apa yang diopinikan tersebut.
“Susah ditemukan hal-hal yang membuat kita khawatir apabila suatu saat dia menjadi pemimpin kita. Sukar ditemukan hal-hal yang bisa menjadi alasan kenapa kita tidak menyukai seorang Anies Baswedan,” ungkap anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.
Namun yang menarik bagi dia adalah cara Anies Baswedan dalam menanggapi berbagai fitnah dan tuduhannya kepada.
“Saya sangat mengagumi karena dia dengan tenang, tidak reaktif, tidak defensif. Dia menghadapi semua itu. Dia tidak usah berbicara. Masyarakat dan rakyat bisa menelusuri rekam jejak dia,” ungkapnya.
Sementara soal adanya kelompok masyarakat yang dianggap radikal mendukung, menurutnya, tidak mungkin juga Anies Baswedan menolak. Anies tidak mungkin bersikap diskriminatif membeda-bedakan masyarakat, mana yang diterima dukungannya mana yang ditolak.
Namun yang penting, katanya melanjutkan, Anies tidak menjalankan kalau ada aspirasi kelompok pendukungnya yang dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan. Dan itu sudah ditunjukkan Anies ketika memimpin Jakarta.
“Yang penting kita lihat rekam jejaknya dia. Apa yang sudah dia lakukann selama ini. Toleransi dia dalam beragama. Seluruh gereja-gereja dibantu, disumbang. Masjid diutamakan tetapi yang lain tidak diabaikan,” papar politikus yang juga pengacara senior ini.
Dia juga heran kalau asal muasal Anies juga kerap dipersoalkan kelompok tertentu. Padahal, Indonesia sendiri pernah dipimpin yang masih memiliki garis keturunan Arab.
“Kita punya pengalaman mantan presiden yang kita banggakan, Pak BJ Habibie, sebetulnya dia juga berdarah campuran. Ibunya seorang bangsawan Jawa dan ayahnya peranakan Timur Tengah. Kenapa kemudian seorang Anies diserang dengan tuduhan politik identitas,” tandasnya.
Sumber: kba