Kala Musibah Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dijadikan Bahan oleh PSI dan PDI-P untuk Menyerang Anies
Daftar Isi
KONTENISLAM.COM - Apapun persoalannya maka yang harus disalahkan adalah Anies Baswedan. Demikian guyonan para netizen di media sosial.
Bukan tanpa alasan itu, calon presiden tersebut memang kerap disudutkan setiap ada persoalan yang terjadi, khususnya di Ibu Kota.
Teranyar adalah kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat, 3 Maret 2023 kemarin, yang menyebabkan korban jiwa dan puluhan rumah warga hancur.
Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengatakan, Anies harus ikut bertanggungjawab atas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara tersebut.
Ia menilai, Izin Mendirikan Bangunan atau IMB yang dikeluarkan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI membuat persoalan semakin rumit.
Sementara Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William A. Sarana juga menyudutkan Anies karena sempat mengeluarkan IMB di Tanah Merah, lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
“Harusnya Pak Anies mengajak warga untuk pindah ke lokasi yang aman, ini malah dikasih IMB,” kata William.
Geisz Chalifah Jawab Sinisme PSI dan PDI-P
Produser Jakarta Melayu Festival, Geisz Chalifah sentil dua partai politik tersebut yang mengungkit IMB di masa Anies soal lahan kebakaran Depo Pertamina Plumpang tersebut.
“Anies memberi IMB pada warga, agar warga bisa mendapatkan keadilan dalam pelayanan publik. Diberi IMB atau tidak, warga Kampung Tanah Merah sudah tinggal di daerah itu puluhan tahun lalu,” kata kepada awak media.
“Kebakaran yang sudah terjadi dua kali itu, disebabkan kelalaian dalam maintenance atau karena warga tinggal di daerah situ. Pola pikirnya Gilbert itu aneh bin ajaib sama seperti para buzzer di medsos,” ujarnya.
Ia mengatakan, tak hanya Depo Plumpang yang perlu dievaluasi. “Ada banyak depo lainnya yang harus dievaluasi oleh Pertamina dalam soal maintenance,” jelasnya.
Ia pun turut menyinggung pihak yang menyalahkan warga tinggal di daerah tersebut.
“Kaum OD tak pertanyakan perawatan Depo itu yang sudah dua kali terbakar. Tapi teriakannya malah menyalahkan warga. Yang tinggal di daerah tersebut,” ujarnya.
Sumber: kba
