
KONTENISLAM.COM - Ketua Fraksi PAN DPRD Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Syafruddin Sabonnama, memastikan akan tetap mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Dia pun meminta PAN untuk menghormati kadernya yang memiliki pilihan politik berbeda.
“Partai politik memang harus mengambil sebuah keputusan. Tetapi dia juga harus menghormati bahwa ternyata di dalam satu rumah itu ada juga orang yang tidak sependapat dengan pilihan-pilihan yang diputuskan,” jelasnya kepada KBA News, kemarin.
PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP pada Rakernas Agustus 2022 lalu merekomendasikan sembilan nama bakal capres. Yaitu Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, mantan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Empat nama lainnya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Namun, pada saat Rakornas PAN di Semarang 26 Februari 2023 lalu, Zulkifli Hasan menjagokan pasangan Ganjar-Erick. Meskipun saat itu dia menyebut, keputusan akhir PAN menunggu arahan dari Presiden Jokowi.
Walau meminta PAN menghormati sikap politik kadernya, Syafruddin melanjutkan, dia siap menerima konsekuensi atas keputusannya mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Karena dia sudah mantap mendukung bakal capres yang diusung Koalisi Perubahan tersebut.
“Betul bahwa akan ada konsekuensi. Tetapi, ya setiap keputusan, setiap pengambilan keputusan atau sebuah jalan yang mana harus ditempuh, ya konsekuensinya kita harus terima,” tegasnya.
“Jadi bagi saya tidak ada masalah. PAN mau dukung Erick Thohir, mau dukung Ganjar kah, saya tetap sebagai seorang kader, saya tetap memastikan bahwa politik hari ini saya ada di kubu Anies,” katanya menekankan lagi.
Selain memiliki kedekatan dengan keluarga Anies Baswedan di mana ibunda Anies, Prof. Dr. Aliyah Rasyid Baswedan sangat berjasa membantunya ketika kuliah di Yogyakarta awal tahun 2000-an, Syafruddin juga menilai rekam jejak mantan mendikbud yang pernah menjadi rektor Universitas Paramadina tersebut lebih baik dari figur bakal capres lainnya.
Sumber: kba