KONTENISLAM.COM - Dukungan dari kalangan nasionalis di Jawa Tengah kepada Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan terus bertambah. Dukungan yang terus mengalir ini tidak terlepas dari peran salah satu tokoh nasionalis Jawa Tengah, M. Isnaeni.
Ya, Isnaeni ini identik dengan nasionalis. Dia meniti karir politik di PDI Perjuangan. Dia meupakan kader PDI Perjuangan sejak tahun 1999 menjabat sebagai Ketua Ranting kemudian naik menjadi Ketua PAC Purwokerto Timur. Karirnya terus melesat hingga pada 2005-2010 menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Banyumas.
Dia memilih keluar dari partai berlambang banteng dan kini bergabung bersama dengan Partai Garuda, partai kontestan Pemilu 2024. Isnaeni menjabat sebagai Ketua DPC Partai Garuda Banyumas. Kini Isnaeni mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Bagaimana kisahnya?
Isnaeni menceritakan, kagum dengan Anies Baswedan sudah lama. “Saya mendukung Anies Baswedan ini tidak dengan tiba-tiba jelang Pilpres 2024. Prosesnya sudah lama,” katanya saat dihubungi KBA News dari Yogyakarta, Jumat, 14 April 2023.
Dia mengaku sudah melakukan pengamatan sejak 2009 saat Anies Baswedan menjadi pembawa acara dalam Debat Capres. “Saat itu saya masih kader PDI Perjuangan. Lihat dia memimpin acara debat membuat saya mulai tertarik. Saya kagum dengan tutur bahasa, dialog dengan lawan bicara sangat santun, ilmiah dan sangat nasionalis,” jelasnya.
Kedua, Isnaeni tambah kagum saat Anies Baswedan ikut dalam pejaringan Konvensi Capres Partai Demokrat. “Saya melihat figur Anies luar biasa. Di situ Anies mulai muncul di panggung politik. Anies ini cocok menjadi pemimpin,” imbuhnya.
Isnaeni semakin kagum saat Pilpres 2014 Anies Baswedan masuk dalam Tim Pemenangan Jokowi. Selain ini menjadi juru bicara, Anies Baswedan juga salah satu yang turut menggagas program-program Jokowi.
Jokowi menang Pilpres 2014, Anies ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan. “Saya semakin kagum, Pak Anies dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri sangat sesuai UUD 45, tidak berpihak pada golongan tertentu. Namun entah mengapa dalam perjalanannya diganti oleh Jokowi,” jelasnya.
“Justru itu membuat saya semakin menyukainya. Sudah bekerja lurus kok didepak. Saya langsung berpikir, inilah calon pemimpin masa depan,” imbuhnya.
Isnaeni terus mengamati dan mengikuti perkembangan Anies Baswedan, termasuk saat terjun ke politik langsung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2017. Isu dan stiga kencang menerjang Anies Baswedan. “Ada isu sebelum jadi gubenur, jika nanti menjadi gubernur, Jakarta akan menjadi Suriah kedua,” ungkapnya.
Namun, faktanya selama lima tahun memimpin Jakarta, isu itu tidak terbukti. Anies malah menampung semua golongan, agama, suku. “Bahkan ada pembangunan gereja terganjal IMB selama puluhan tahun sampai berganti-ganti gubernur, baru di zamannya Anies IMB gereja turun. Mau mengeluarkan IMB. Ini benar-benar menjalankan Bhinneka Tunggal Ika,” papar Isnaini.
Menurut dia, selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, cucu Pahlawan Nasional AR Baswedan ini juga tegas namun tetap santun. Selalu berpedoman pada aturan yang berlaku. “Seperti dalam menangani reklamasi, dia berani bertolak belakang dengan tokoh lain karena Anies meras sudah sesuai aturan. Aturan reklamasi pada zaman Pak Harto itu pengelolaan tetap di tangan gubernur,” jelasnya.
“Reklamasi dihentikan. Di sinilah seorang Anies yang nasionalis, betul-betul diwujudkan dalam tindakan sebagai gubernur meski bertentangan atasan karena Anies sudah sudah sesuai aturan,” sambung Isnaeni.
Sumber: kba