KONTENISLAM.COM - Mencuat di media sosial tentang sebuah video yang memperlihatkan sosok Ganjar Pranowo sedang video call dengan pelatih timnas Indonesia Indra Sjafri.
Timnas Indonesia U 22 yang dikepalai pelatih Indra Sjafri itu saat ini sedang berlaga di kompetisi Sea Games 2023 di Kamboja.
Pada lain sisi, Ganjar Pranowo yang merupakan capres PDIP tersebut belakangan tengah disibukkan berbagai persiapannya menuju pemilu 2024.
Video yang memperlihatkan sosok Ganjar Pranowo yang sedang melakukan video call dengan pelatih timnas u-23 tersebut dianggap sebagai hal kurang elok oleh netizen.
Diketahui bahwa timnas Indonesia asuhan Indra Sjafri berhasil mengalahkan Vietnam di babak semifinal Sea Games 2023 dengan skor kemenangan 3-2 bagi tim Garuda.
Atas kemenangan tersebut, timnas Indonesia asuhan pelatih Indra Sjafri dipastikan lolos ke babak final Sea Games 2023.
Final dari cabang sepak bola Sea Games 2023 Kamboja bakal mempertemukan timnas Indonesia melawan Thailand pada Selasa, 16 Mei 2023 mendatang.
Namun disamping itu, sebelum pertandingan timnas Indonesia melawan Vietnam berlangsung, ternyata Ganjar Pranowo sempat melakukan video call dengan Indra Sjafri.
Lantas hal itu menjadi sorotan netizen yang menilai bahwa keberhasilan timnas Indonesia di Sea Games 2023 bakal dimanfaatkan oleh politikus.
Sebuah video yang memperlihatkan Ganjar Pranowo melakukan video call dengan pelatih timnas Indonesia mencuri perhatian netizen di Twitter.
Terungkap dalam video tersebut bahwa Ganjar Pranowo dan Indra Sjafri membahas tentang kesiapan timnas Indonesia yang akan segera bertanding dengan Vietnam.
"Ternyata sudah ada yg video call sebelum laga lawan Vietnam tadi," tulis netizen, dikutip Kilat.com dari Twitter @medioclubID, Minggu, 14 Mei 2023.
Pemilik akun tersebut menyinggung adanya kekecewaan terhadap Ganjar Pranowo yang sebelumnya dituding jadi pihak yang ikut andil dibatalkan Piala Dunia U20 Indonesia.
"Abis banyak yg kecewa soal Piala Dunia U20, ada yg perlahan masuk lewat timnas di SEA Games 2023," tulisnya.
"Dapet emas dimanfaatin politikus, dapet perak dihujat publik. Mending mana?" pungkasnya di Twitter. (*)
Sumber: kilat
