
KONTENISLAM.COM - Langkah capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta dengan menerbitkan IMB gereja yang sejak puluhan tahun dan lintas kepemimpinan gubernur tak pernah diterbitkan adalah bukti nyata kemampuan ‘berkata-kata’ Anies yang bisa menghasilkan sesuatu yang nyata.
Hal ini menjadi kesimpulan dari dialog antara mantan Manajer Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bidang Community and Stakeholder Engagement era Anies Baswedan, Billy David Nerotumilena dengan loyalis Anies, Geisz Chalifah di kanal YouTubenya, Minggu 28 Mei 2023.
Billy yang juga anak pendeta di Papua ini mengaku benar-benar tahu bagaimana Anies turun langsung ke masyarakat untuk melakukan dialog menyelesaikan masalah ini.
Ia membeberkan bagaimana Anies turun langsung saat ada penolakan di hari H pemberian IMB sebuah gereja.
Menurutnya, Anies turun langsung berdialog dengan warga sekitar yang melakukan penolakan terkait pemberian IMB gereja ini.
“Ketika hari H muncul juga ada penolakan, saat itu kasusnya dua IMB gereja di Lubang Buaya, tapi yang dilakukan Pak Anies yang taku banyak orang tahu, dia datang setelah shalat dzuhur tanpa media, tanpa penjabat pendampingnya, beliau datang sebagai orang yang memohon restu kepada warga dan orang tua setempat,” ungkap Billy.
Menurutnya, sikap Anies yang turun langsung ke masyarakat untuk menyelesaikan masalah puluhan tahun ini merupakan sikap sejati seorang pemimpin. Diplomasi Anies lewat berdialog langsung dengan warga sekitar yang melakukan penolakan sangat efektif untuk mencari jalan keluar bersama.
“Itu menunjukkan kerendahan hati seorang pemimpin, dia bisa dengan mudah memanggil Pak RT dan pak Lurah, tapi tidak dilakukan oleh beliau. Beliau yang datang langsung. Saat dialog terjadi kehangatan, saling menguntungkan,” bebernya.
Menanggapi hal itu, Geisz menyebut jika kemampuan diplomasi dan berdialog ini merupakan sebuah hal penting yang harus dimiliki seorang pemimpin.
“Itulah pentingnya seorang pemimpin yang mampu berkomunikasi, bertata kata, dan menyusun pikirannya untuk dimengerti orang lain,” ujar mantan Komisaris Ancol ini.
Pria yang juga produser Jakarta Melayu Festival (JMF) ini juga menyinggung soal pihak yang kerap kali menuding Anies hanya mampu merangkai kata-kata namun tak bisa bekerja.
Menurutnya, suksesnya Anies menerbitkan banyak IMB gereja di Jakarta dengan melakukan dialog bersama warga sekitar adalah salah satu bukti nyata kemampuan ‘berkata-kata’ Anies yang bisa menghasilkan sesuatu yang nyata.
“Jadi bagi kalangan sana yang tidak mampu memahami semacam itu, ya mohon maaf. Memang orang dilahirkan dengan kapasitas otak yang sama, jadi kalau Anda tak mampu mencerna apa yang dilakukan Anies, ya itu problem lu,” ujarnya.
“Ya bagaimana, kita kan susah menyembuhkan otak orang, kalau soal kelakuan bisa kita tegur, tapi kalau otaknya kurang normal ya banyak-banyak doa saja semoga cepat disembuhin,” imbuh Geisz.
Sumber: kba