Pemimpin Al Zaytun Rencanakan Perempuan Jadi Khatib Jumat, Kemenag Hanya Manggut-manggut
Daftar Isi

KONTENISLAM.COM - Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang merencanakan perempuan jadi khatib Jumat.
Hal itu diungkapkannya saat menjelaskan tentang berita viral terkait perempuan yang shalat berjamaah di shaf depan.
Semua pernyataan Syekh Panji Gumilang itu terungkap saat menerima kunjungan Kepala Kantor Kementerian Agama ( Kemenag) Indramayu, H Muh Mulyadi MMPd bersama jajarannya, Rabu (26/4/2023).
Rekaman video kunjungan tersebut diunggah di YouTube akun Al-Zaytun Official dengan judul SILATURAHIM KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN INDRAMAYU KEPADA SYAYKH AL-ZAYTUN.
Dalam rekaman video tersebut, Syekh Panji Gumilang mengungkapkan bahwa keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun kerap dihebohkan oleh orang Islamofobia.
"Mereka ini (yang islamfobia) adalah orang muslim yang tidak memahami dan tidak menggunakan akal sehat. Kalau banyak membaca, nggak ribut. Ini sebentar lagi, Khotib Jumat (akan dilakukan oleh) pelajar putri. Terlepas Departeman Agama marah juga nggak apa-apa," kata Panji Gumilang.
Mendengar peryataan tersebut, tampak Kepala Kantor Kemenag Indramayu H Muh Mulyadi MMPd, hanya diam sambil manggut-manggut.
Syekh Panji Gumilang menjelaskan bahwa rencana menjadi perempuan sebagai khatib Jumat itu agar kaum perempuan tidak terbelenggu,
"Jangan sampai puteri muslim ini terbelenggu, jadi budak dalam morality," jelasnya.
Lebih lanjut, Syekh Panji Gumilang menyayangkan jika masih ada pembatasan-pembatasan bagi kaum perempuan.
"Shalat saja dipakai tabir (pembatas), "najis" amat ini perempuan? Ada ke depan dikomentari, "najis" amat itu perempuan. (Lalu) Shalat berjarak-jarak, baca Quran saja. Kalau baca Quran pasti ketemu. Surat berapa itu? . . . Yaa ayyuhal ladziina aamanuu idzaa qiila lakum, tafassahuu fil majaalisi fafsahuu yafsahillaahu lakum . . .
Kan tanpa shaf, bukan berapat-rapat. Berlonggar-longgarlah, sehingga makan petai bebas, teurab (sendawa) peuteuy (petai) teu nanaon (tidak ada masalah), makan jengkol bebas, karena baunya tidak sampai karena berjarak. Kalau dekat-dekat, (maka) terganggulah, nah itu Shodaqolloh . . . . ," papar Syekh Panji Gumilang.
"Dan ini perjalanan fiqih itu tidak boleh statis. Bergerak terus. Akal manusia itu menciptakan akal baru. Maka bahasa Ad-dinu 'aqlun (Agama itu akal) itu benar, la dina liman la 'aqla lahu (tidak ada agama bagi yang tidak berakal). Intiya peganglah yang namanya Al Quran dan sunnahnya," terang Syekh Panji Gumilang.
Sementara itu akhir rekaman video tersebut, Kepala Kantor Kemenag Indramayu H Muh Mulyadi MMPd memberikan pernyataan bahwa pihaknya merasa bersyukur bisa bersilaturahim dengan Pimpina Ponpes Al Zaytun.
Terkait persoalan berita viral jemaah perempuan shalat berjamaah di shaf depan, Mulyadi menyatakan bahwa semua pihak memiliki dalil masing-masing untuk pembenaran cara beribadah.
Begitu pula dengan rencana Ponpes Al Zaytun yang akan menjadikan perempuan sebagai khatib Jumat.
"Soal yang viral jemaah perempuan. Kita punya dalil masing-masing jadi tidak usah diperdebatkan, termasuk soal nanti akan ada khatib Jumat perempuan dari siswi. Yang pasti hasil silaturahim akan disampaikan ke semua jajaran," katanya. [tribunnews]