Prabowo Lewat Apalagi Ganjar, Anies Lebih Unggul Pengalaman Internasional
KONTENISLAM.COM - Anies Baswedan paling berpengalaman di dunia internasional. Bakal calon presiden usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini mengungguli Prabowo Subianto apalagi Ganjar Pranowo, yang masing-masing bacapres Gerindra dan PDIP.
“Ganjar pengalaman internasionalnya minim sekali. Bahkan ketika dia Gubernur Jawa Tengah tidak membangun reputasi atau pun kerja sama internasional. Saya sih belum pernah mendengar Pak Ganjar bicara Bahasa Inggris. Kalau kita ingin menjadi negara besar, [pemimpinnya] minimal speaking English-nya kelihatan,” jelas pengamat kebijakan publik Achmad Nur Hidayat.
Berbicara dalam podcast bertema “PAKAR KEBIJAKAN PUBLIK INI HIJRAH KE ANIES! MENGAPA? | DICECAR DENGAN MAT NOER!!” yang disiarkan secara live akun Youtube @Refly Harun, Selasa malam, 16 Mei 2023, dia kemudian menyinggung tentang Prabowo, yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan.
“Ada kandidat lain yang mungkin punya [pengalaman] international. Prabowo. Dia bangun reputasi kerja sama,” beber Master Public Policy dari National University of Singapore (NUS) dan dari Tsinghua University, Beijing, China ini.
“Tetapi kan dia membangun kerja samanya itu adalah untuk membeli alutsista (alat utama sistem persenjataan (alutsista). Kalau untuk membeli, anda buying, kan yang penting anda bisa nawar. Bukan satu gagasan yang lebih besar daripada itu,” sambungnya.
Sementara Anies Baswedan, lanjut mantan Ketua BEM UI ini, tidak hanya membeli tapi juga membangun kerja sama internasional. Misalnya terkait pelaksanaan ajang balap mobil listrik Formula E. Bahkan banyak terobosannya yang diakui dunia.
“Misalkan dia diakui menurunkan angka kemacetan yang paling eksponensial. Berarti Pak Anies mampu menceritakan apa yang terjadi di provinsinya sehingga dia diakui. Itu kan ada komunikasi,” beber CEO Narasi Institute yang juga pernah memperoleh pendidikan untuk eksekutif dari Harvard Kennedy School of Government, Boston-USA di 2012.
Belum lagi pengakuan terhadap dirinya dengan diangkat dalam berbagai forum lembaga internasional. Terakhirnya misalnya ditunjuk sebagai Anggota Dewan Pengarah dan Pendiri Institute for ASEAN Studies sebagai bagian dari Oxford School of Global and Area Studies.
“Gagasannya dibeli bukan membeli. Itu bedanya dengan Pak Prabowo menurut saya. Meskipun saya tidak mengatakan bahwa Prabowo tidak bisa Bahasa Inggris. Dia punya kemampuan itu. Tetapi dalam tugas-tugasnya, dia tidak tereksplor yang bermanfaat buat masyarakat,” demikian Achmad Nur Hidayat.
Dia membandingkan pengalaman internasional tiga bakal capres ini setelah menjelaskan impiannya Indonesia menjadi negara besar. Menurutnya Indonesia berpotensi menjadi negara besar mengingat luas wilayah yang dimiliki.
Menepis data dari World Statistics yang menempatkan Indonesia negara ke-14 terbesar secara size karena hanya menghitung daratan saja, pakar yang akrab disapa Mat Noer ini menghitung Indonesia mestinya berada di urutan keenam setelah Rusia, Kanada, Amerika, China, dan Brasil.
Karena luas daratan dan laut Indoneia mencapai mencapai 7,9 juta kilometer persegi (km²). Hal ini di atas Australia yang hanya 7,2 km². “Kalau Australia dibilang benua hanya dengan 7,2, kita ini harusnya dibilang apa? Karena kita melebihi,” ucapnya.
Selain dari luas wilayah, kelebihan Indonesia berikutnya adalah dari segi populasi. Indonesia saat ini merupakan negara terbesar keempat dan nomor satu sebagai negara berpenduduk agama Islam. Belum lagi, katanya menambahkan, Indonesia memiliki jumlah anak muda yang banyak karena sedang mengalami bonus demografi.
“Artinya saya punya mimpi Indonesia ini bisa jadi besar,” tuturnya.
Namun, Indonesia bisa jadi negara besar kalau dikelola secara benar dan pemimpinnya tidak asal tegak lurus yang bisa dikendalikan kelompok oligarki baik ekonomi dan politik.
“Dan menurut saya ini adalah panggilan jiwa saya untuk memenangkan calon presiden seperti itu,” ungkap Mat Noer terkait alasannya mendukung Anies Baswedan sebagai capres hingga rela meninggalkan Partai Gelora.
Sumber: kba