KONTENISLAM.COM - Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang digawangi Partai NasDem, Demokrat, dan PKS dengan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden dianggap solid, bahkan disebut paling solid di antara koalisi yang sudah terbangun saat ini. Karena itu sulit untuk menggoyangnya.
“Saya melihat kerjasama antara PKS, Demokrat, dan NasDem ini yang paling terlembagakan. Lebih-lebih dengan keputusan untuk mengusung Anies Baswedan. Selain secara internal itu disepakati, juga disambut di mana-mana. Sehingga agak sulit untuk mengubah posisi Anies dari capres menjadi cawapres,” jelas pakar komunikasi politik, Prof. Karim Suryadi dalam talkshow dikutip KBA News kanal Youtube TvOneNews pagi ini.
Dia menyampaikan itu terkait kunjungan partai Golkar ke Demokrat pada Sabtu, 29 April 2023 lalu. Kemarin, PKB juga menyambangi partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Golkar sendiri tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama PPP dan PAN. Sementara PKB bersama Gerindra membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Meski demikian, dia menyebut koalisi yang ada saat ini masih sangat mungkin untuk berubah. Karena koalisi di Indonesia bersifat acak. Tidak seperti di negara lain yang berdasarkan ideologi atau political platform.
“Tetapi koalisi di Indonesia bersifat isoterik hanya bisa dijelaskan oleh mereka yang mengalaminya,” ungkapnya.
Karena tidak bisa dijelaskan secara teori, dia menganalisa koalisi berdasarkan pendekatan sejarah dari empat kali pemilu secara langsung digelar sejak 2004 lalu. Dari situ terlihat pola koalisi sejumlah partai.
“Dan kalau kita melihat sejarah pemilu di Indonesia secara langsung yang sudah empat kali berlangsung itu, tidak pernah terjadi koalisi antara Partai Golkar dengan Partai Demokrat. Seperti juga tidak pernah terjadi koalisi antara Partai Demokrat dan PDIP. Juga tidak pernah terjadi koalisi antara PDIP dan PKS,” bebernya.
“Dan kita lihat juga dari sepanjang pemilu yang empat itu, PAN dengan PKS selalu bareng,” imbuh Prof. Karim Suryadi.
Terkait itu pula dia mempertanyakan koalisi Golkar, PAN dan PPP. Karena, meski PPP sudah memutuskana mendukung capres yang diusung PDIP, yaitu Ganjar Pranowo, namun mereka masih mengakui KIB solid dan rukun.
“Ini solid apanya, rukun apanya. Saya melihat kerja sama antartiga partai ini masih longgar. Jadi seperti federasi. Hanya forum untuk berbagi informasi dan lain-lain,” tandasnya.
Sumber: kba
