Sebelum Ditemukan Tewas di Rel, AKBP Buddy Dapat Panggilan Telepon dan Buru-buru Berangkat ke Kantor
Daftar Isi

KONTENISLAM.COM - Baru Menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Ditemukan Tewas Tergeletak di Rel yang Masih Menggunakan Baju Dinas.
Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur mengatakan, untuk sementara ini, AKBP Buddy Alfrits diduga melakukan bunuh diri di rel kereta api hingga tubuhnya terpotong-potong di pinggiran rel.
Namun, pihak keluarga, tidak terima begitu saja, jika AKBP Buddy Alfrits melakukan bunuh diri.
Mereka tidak yakin, AKBP Buddy Alfrits bunuh diri, sementara dirinya baru menjabat Kasat Narkoba.
Bahkan di rumah selama ini tidak ada masalah dan baik-baik saja di dalam keluarga.
Paman AKBP Buddy, Cyprus mencurigai adanya peran mafia narkoba di balik kematian keponakannya, AKBP Buddy Towoliu.
Kecurigaan itu berkaitan dengan jabatan Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur yang baru diemban AKBP Buddy baru dua pekan.
"Kami menduga karena ada jabatan baru mungkin ada yang diduga dia mau sidik, kan Kasat Narkoba, kan narkoba di situ kan berhadapan di situ mafia, pelaku-pelaku mafia," terang Cyprus.
Kecurigaan lainnya dari pihak keluarga, AKBP Buddy buru-buru berangkat dari rumah ke kantronya dengan menaiki ojek online setelah mendapat panggilan telepon dari kantornya di Polres Metro Jakarta Timur.
"Dari pihak keluarga kalau dituduh bunuh diri itu kami menolak, sangat menolak," kata paman AKBP Buddy, Cyprus A Tatali, kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Keluarga juga menjelaskan, tidak ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarganya. Mereka juga bahagia dan tidak ada kesulitan ekonomi.
"Kalau gangguan jiwa tidak mungkin. Dia sekarang mendapat tugas baru di Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur," kata Cyprus.
Lagi-lagi Cyprus sangat yakin adanya peran mafia narkoba di balik kematian keponakannya, AKBP Buddy Towoliu.
Cyprus menyebut kecurigaan itu muncul lantaran AKBP Buddy dalam kondisi sehat serta tak ada permasalahan apapun dengan keluarga.
Apabila tudingan itu betul adanya, keluarga pun menyesali pengangkatan Buddy sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur.
"Yang memunculkan kecurigaan itu karena semua berjalan sehat, keluarga baik, soal ekonomi tidak mungkin," jelasnya.
"Ini jadi pertanyaan besar dari kami keluarga. Kalau tahu-tahu karena jabatan kasat narkoba, lebih baik tak perlu jabatan itu kalau membawa binasa gini bagi keluarga kami. Anggota polisi biasa saja lah," sambungnya.
Oleh karena itu, pihak keluarga menganggap dugaan AKBP Buddy bunuh diri di rel kereta api tak masuk akal.
"Karena jabatan kasat narkoba, itu jadi pertanyaan besar, dengan kematian mendadak. Tahu-tahu ada berita ditabrak. Tak logis bagi kami bagi keluarga," katanya.
Cyprus juga menjelaskan awalnya keponakannya itu pergi ke kantor dan janjian untuk bertemu dengan sosok yang bernama Pak Nebi.
AKBP Buddy diketahui datang ke kantor di akhir pekan untuk mengecek perbaikan di ruang kerjanya.
"Pagi tadi dia janjian dengan yang namanya Pak Nebi. Nebi itu dia panggil ke kantornya untuk merehab gedung ruangan dia," kata Cyprus.
Menurut Cyprus, korban kemudian menerima telepon sekitar pukul 09.00 WIB.
Usai menerima telepon dari sosok misterius itu, AKBP Buddy langsung beranjak pergi dari ruang kerjanya di Polres Metro Jakarta Timur.
"Nah dalam berbicara tadi jam 09.00 WIB lewat ini, Polres Metro Jakarta Timur ruang dia baru untuk mau rehab ini tahu-tahu ada orang menelepon. Menelepon itu, setelah menelepon, beliau masih di ruangan dia dan tidak sampai satu jam setelah dia menelepon itu dia berangkat," jelas Cyprus.
Korban lalu pergi menggunakan ojek online. Hal itu juga memancing keanehan keluarga korban usai AKBP Buddy tidak membawa mobilnya saat berangkat ke Polres Metro Jakarta Timur.
"Nah berangkatnya anehnya dia naik Grab, padahal dia ada mobil pribadi. Artinya kan bertanya juga keluarga kalau dia naik Grab, yang telepon ini berarti tidak selevel atau tidak di bawah dia. Dia butuh waktu, kecepatan kan kira-kira begitu," katanya.
Sebagaimana di TKP terlihat kondisi jenazah AKBP Buddy sudah terbagi dalam beberapa potongan. Potongan tubuh itu tergeletak di rel kereta api. [Tribun]