Petani dan Nelayan Sampaikan Kelangkaan Pupuk dan BBM pada Anies


KONTENISLAM.COM - 
Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan melanjutkan kunjungannya di daerah Situbondo, Jawa Timur. Ini kali  yang didatanginya adalah Desa Kilen Sari, Kecamatan Panarukan. Di tempat tersebut Anies bertemu dengan kelompok petani dan nelayan.

Salah satu petani yang menyampaikan keluhan dan aspirasinya adalah Saleh. Pria 63 tahun itu menyampaikan dua masalah yang menjadi aspirasi para petani di Situbondo, yakni persoalan pupuk yang semakin langka dan hasil panen raya yang tak terlalu mengembirakan.
 
Menurutnya, pupuk yang diterima petani semakin sedikit. Keluhan yang disampaikan terkait hal itu tak kunjung direspons serius oleh pemerintah.

“Pihak pemerintah malah menawarkan solusi berupa anjuran agar kami petani ini beralih ke organik. Jangan pakai pupuk,” ujarnya.

Saleh juga menyebut bahwa panen raya tidak lagi menjadi momen mengembirakan para petani karena harga selalu anjlok. Dia berharap  Anies  dapat menyelesaikan persoalan tersebut agar petani menjadi sejahtera.

“Saat panen raya harga pertanian pasti anjlok. Ini karena ketahanan pangan dari pusat tidak ada solusi,” tegas dia.

Dari kelompok nelayan, Anies menerima aspirasi tentang sulitnya mereka mendapatkan bahan bakar minyak. Kalau pun tersedia, harganya selalu melonjak dan tidak sesuai dengan harga normal. Kondisi tersebut membuat para nelayan semakin susah.

“Hutang kami akhirnya semakin menumpuk,” ucap pria bernama Eeng yang mewakili nelayan.

Anies menilai aspirasi yang disampaikan petani dan nelayan di Situbondo seragam dengan masalah yang ditemukannya di berbagai daerah. Karena itu dia berharap agar para petani dan nelayan kompak mendukung ikhtiar yang diperjuangkannya.

“Saya di sini untuk belanja masalah. Semua kami catat. Perubahan itu bukan hanya basa-basi tapi perubahan yang merubah kenyataan,” tegas Anies.

Anies menuturkan masalah ketersediaan pupuk bagi petani dan peternak di Indonesia. Dia menilai minimnya ketersediaan pakan dan pupuk bagi petani dan peternak disebabkan harganya yang tinggi dan tak terjangkau.

Menurutnya para petani di kawasan Hulu pedesaan sering mengalami kesulitan yang luar biasa, seperti pupuk. Hal ini menjadi masalah besar bagi petani yahg mengelola sawah dan kebun.

“Kita para petani mengalami kesulitan yang luar biasa. Kurangnya pupuk menjadi masalah. Para Petani, pertenak, nelayan mengeluh,” ujarnya.

Kemudian banyak peternak yang mengalami gulung tikar atau bangkrut karena tak sanggup lagi membeli pupuk bagi hewan ternaknya.

Selain itu kesulitan lainnya juga di rasakan oleh para nelayan karena mahalnya bahan bakar bersubsidi (BBM). Solar bersubsidi solar jadi kebutuhan utama bagi para nelayan untuk mencari ikan di laut.

Sumber: kba

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam | Ikuti Kami di Facebook: Berita Indonesia | Flow Twitter Kami: @kontenislam_com | Folow Threads: https://www.threads.net/@kontenislam

Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close