Terima Cakra Kerajaan Mataram Islam, Tokoh Masyarakat: Anies Bawa Nilai Sifat Al Malik dan Ar Rahman
Table of Contents

KONTENISLAM.COM - Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan melakukan ziarah ke Makam para raja di Kota Gede di Kompleks Makam raja-raja Mataram Islam, Kotagede, Yogyakarta, Minggu, 12 Agustus 2023.
Kerajaan Mataram Islam pernah mengalami masa kejayaan yang luar biasa di bawah kepemimpinan Sultan Agung pada 1627, dengan Kotagede sebagai pusat peradaban. Berabad-abad berlalu, para raja tersebut disemayamkan di Makam para raja di Kotagede.
Perwakilan Tokoh Masyarakat Kota Gede, Priyo Salim mengatakan bahwa cakra tersebut merupakan sebuah kenang-kenangan yang memiliki pesan mendalam dari masyarakat Kotagede.
“Mudah-mudahan pesan itu akan terbawa sampai kapanpun,” kata Priyo seperti keterangan diterima KBA News.
Dia berharap, mantan Rekotr Universitas Paramadina dapat membawakan nilai dan sifat al Malik dan Ar Rahman dalam memimpin di RI 2024 mendatang.
“Kami berharap pak Anies tetap membawa nilai sifat al Malik dan Ar Rahman di dalam setiap saat kepemimpinannya,” imbuhnya.
Dia mendoakan, agar doa-doa tersebut dikabulkan oleh Allah SWT karena ridhanya.
“Insya Allah terkabul oleh karena Allah dan semuanya bisa terjadi karena ridha dan kehendak Allah,” katanya.
Sementara itu menurut Anies yang mengenakan baju lurik masuk area makam ditemani dengan para juru kunci dan tokoh masyarakat Kota Gede, menuju beberapa makam raja Mataram Islam seperti Panembahan Senapati, Pangeran Jayaprana, Sultan Hadiwijoyo, dan lain sebagainya.
“Kami merasa terhormat karena ini ditemani langsung oleh mereka yang selama ini menjaga warisan tradisi yang amat panjang ini,” ujar Anies.
Selain berziarah, lanjut Anies, keluarga besar masyarakat Kotagede juga mengamanatkan sebuah Cakra bertuliskan asmaul Husna. Menurut Anies cakra itu mengingatkannya akan cakra Pangeran Diponegoro yang dikembalikan oleh Belanda ke negara.
“Ya ini mengingatkan saya ketika tahun 2015 menerima pengembalian cakra Pangeran Diponegoro yang diambil oleh belanda pada tahun 1828. Kemudian pada tahun 2015 dikembalikan ke Indonesia dan kami mendapatkan kehormatan untuk mewakili pemerintah dan rakyat indonesia menerima cakra itu kembali,” ungkap Anies.
“Jadi malam hari ini di kota Gede di makam Panembahan Senapati, kami menerima sebuah cakra yang bentuknya serupa dari keluarga besar Kotagede anak turunan dari para pendiri Mataram Islam,” sambungnya.
Cakra yang diberikan memiliki ukiran berbentuk Asmaul Husna yakni Al Malik dan Ar Rahman, dua sifat tersebut diamanatkan kepada Anies agar nantinya diemban sebaik-baiknya.
“Ini adalah sebuah amanah yang kami simbolik sifatnya dan mengirimkan dua kata kunci yang tertulis di cakra ini yaitu Ar Rahman dan Al Malik,” papar Anies.
Anies menyampaikan selama bertugas di Jakarta, dia tidak pernah membeda-bedakan. Dia menegaskan bahwa semua mendapatkaan perlakuan dan kewenangan yang sama.
“Mudah-mudahan sifat dari Ar Rahman bisa terus kami jaga sebagaimana. Kemarin ketika bertugas di Jakarta, tidak kami bedakan siapapun mendapatkan perlakuan yang sama dan bagaimaana kewenangan yang diembankan itu dipakai sebanyak-banyaknya untuk bisa menghadirkan keadilan di masyarakat,” ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan, Anies Baswedan menerima sebuah pusaka cakra saat ziarah Makam Panembahan Senopati di Kompleks Makam Raja-raja Mataram Islam, Kotagede, Yogyakarta.
Menurut Anies, pemberian cakra ini mengingatkannya pada 2015 saat menjabat sebagai Mendikbud menerima pengembalian tongkat pusaka Cakra Pangeran Diponegoro. Pusaka Pangeran Diponegoro tersebut diambil oleh Belanda pada tahun 1828.
Sumber: kba