Info @PartaiSocmed: NasDem kena sikat lagi!!! Korupsi sapi wkwkwkwk
Daftar Isi
[KONTENISLAM.COM] Babak belur bener NasDem ini.... disikat teruussssssss....
Pegiat media sosial dengan info valid akun @PartaiSocmed menyebut 2 anggota DPR yang tengah diusut di kasus sapi Kementan adalah dari NasDem.
"Biar kami bikin clear saja, AA itu Ahmad Ali dan dan RM itu Rudi Masse," cuit @PartaiSocmed, Kamis (16/11/2023).
"Ralat Rusdi Masse," sambung @PartaiSocmed.
"Ahmad Ali dan RM Rusdi Masse keduanya dari Nasdem kan ya?" tanya netizen.
"Iya," jawab @PartaiSocmed.
KPK Benarkan Usut Pengadaan Sapi di Kementan yang Libatkan Anggota DPR Inisial AA dan RM
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan tengah melakukan pengusutan korupsi pengadaan sapi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang diduga melibatkan anggota DPR RI inisial AA dan RM.
Kepastian itu diungkapkan Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, saat ditanya soal kasus dugaan korupsi di Kementan, selain dugaan korupsi pemerasan terhadap pegawai yang menjerat mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) dkk.
"Siapakah RM dan AA ini, kami masih menyampaikan secara inisial, artinya prosesnya masih dalam kerahasiaan kami," kata Ghufron kepada wartawan, di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin malam (13/11/2023).
Untuk itu pihaknya tidak akan mengungkapkan siapa inisial AA dan RM, sampai proses persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Berdasar informasi yang diperoleh redaksi, Senin (13/11/2023), kasus dugaan korupsi pengadaan sapi di Kementan turut melibatkan anggota DPR RI inisial AA dan RM.
Kasus itu sempat terhenti penyelidikannya, lantaran ditutup mantan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK yang telah ditarik kembali ke institusi asal.
Kasus itu sebelumnya pernah dilaporkan Gerakan Penyelamat Harta Negara Republik Indonesia (GPHN RI).
Dalam temuannya, GPHN melihat tidak ada prinsip ketelitian dalam melihat kapabilitas perusahaan yang terkait pengadaan hewan ternak dalam APBN 2020.
Salah satu perusahaan pemenang tender, PT Sumekar Nurani Madura, misalnya. Dari hasil penelusuran tim GPHN RI di lapangan, perusahaan itu bergerak di bidang penggilingan batu koral.
Berdasar analisis, perusahaan itu tidak mungkin mampu mengerjakan proyek di Kementerian Pertanian yang nilainya ratusan miliar.
Selain itu, ada pemenang tender, PT Karya Master Indonesia, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa traveling.
GPHN menduga kerugian keuangan negara pada kasus itu sangat besar.
(RMOL)