Ramalan Kehancuran Israel dari Sheikh Yassin-Henry Kissinger
Daftar Isi
[KONTENISLAM.COM] Berbagai ramalan terkait kehancuran Israel rupanya sudah ada sejak dahulu. Salah satu ramalan sempat dilontarkan oleh salah satu pendiri Hamas, almarhum Sheikh Ahmed Ismail Hassan Yassin serta mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera pada 1999, Sheikh Yassin memprediksi Negara Israel akan hancur pada 2027 mendatang.
Yassin menyebut tindakan penindasan Israel yang menduduki wilayah Palestina akan membuat negara itu hancur.
Ramalan Yassin dilontarkan ketika Israel dan Palestina sedang berusaha mencapai kesepakatan damai lewat Perjanjian Oslo yang dinaungi oleh AS.
"Israel berdiri di atas kezaliman dan penindasan sehingga segala sesuatu yang lahir dari penindasan akan berakhir pada kehancuran," ujarnya dalam wawancara tersebut, dikutip Jumat (17/11/2023).
Yassin sendiri memprediksi hal ini berdasarkan analisis yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur'an, di mana tahun 2027 disebut merupakan siklus 40 tahunan pecahnya perang antara Hamas dan Israel.
Dalam wawancaranya, Yassin merujuk pada peristiwa intifada tahun 1987, sehingga bila ditambah 40 tahun, akan muncul angka 2027.
"Saya katakan, Insya Allah Israel akan hancur di awal abad mendatang, tepatnya pada 2027, Israel tidak akan ada lagi," tambahnya.
Sementara pada 2012, Kissinger memprediksi negara Israel tidak akan lagi dalam 10 tahun ke depan atau lebih tepatnya pada tahun 2022. Namun, ramalan Kissinger ini rupanya meleset.
Ramalan yang disampaikan mantan menlu AS itu muncul pada saat terjadinya ketidakstabilan politik dan keamanan di Timur Tengah, di mana itu dipicu oleh serangan Israel terhadap Jalur Gaza.
Kedua tokoh tersebut sama-sama melihat bahwa negara Israel berdiri di tanah Palestina dengan kezaliman dan penindasan terhadap rakyat Palestina. Mereka juga melihat bahwa dukungan dari AS tidak akan cukup membantu eksistensi Israel.
Jika dibandingkan, ramalan Yassin dan Kissinger hanya memiliki sedikit perbedaan. Yassin menyebut prediksinya muncul berdasarkan analisa dari Al-Qur'an, sementara ramalan Kissinger dilakukan atas dasar analisis politik dan strategis saat itu. [cnbcindonesia]