Celoteh Ade Armando Politik Dinasti Ada di DIY, Kaesang: Keluar dari PSI! Istri Saya Juga Orang Jogja...
Daftar Isi
[KONTENISLAM.COM] Kader sekaligus caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando berulah, sebut soal politik dinasti ada di DIY hingga picu kemarahan warga dan Kaesang Pangarep.
Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep juga geram dan minta agar Ade Armando taat pada konstitusi, dan mempersilakan keluar dari partai jika tidak bisa taat.
Kaesang juga merasa tersinggung karena merasa bagian dari Yogyakarta, dan bawa-bawa istrinya yang notabene lahir dan besar di kota gudeg itu. "Mau itu Bang Ade maupun kader lain yang enggak bisa taat, bisa keluar aja dari PSI,” kata Kaesang di Surabaya, Rabu (6/12/2023).
Kaesang menegaskan PSI taat pada konstitusi, "apa lagi yang menyangkut dengan Daerah Keistimewaan dari Daerah Istimewa Jogjakarta.” Kaesang juga minta agar kader PSI lain tidak ikut-ikutan berkomentar perihal masalah Yogjakarta.
Kaesang: Istri Saya Orang Jogja Kegeraman pada Ade Armando rupanya bukan hanya dirasakan warga Yogyakarta. Kaesang juga geram karena telah merasa bagian dari Daerah Istimewa Yogjakarta.
“Saya juga bagian dari Jogja, saya kemarin juga menikah di Jogja, istri saya juga orang Jogja,” ungkapnya. Kaesang diketahui menikah dengan Erina Sofia Gudono.
Ia juga seorang model, edukator dan pemegang gelar kontes kecantikan Indonesia yang dinobatkan sebagai Puteri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta 2022.
Meski lahir di Philadelphia, Pennsylvania, AS, Erina mengeyam pendidikan di Yogyakarta mulai dari SMP hingga jenjang perguruan tinggi. Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Buntut celotehan politik dinasti ada di DIY, kini Ade Armando resmi dilaporkan ke Polda DIY.
"Kita melaporkan Ade Armando terkait dengan Undang-Undang ITE Pasal 27 Ayat 3 dan 28 Ayat 2," kata Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa, Prihadi Beny Waluyo. Dalam pelaporan ini, lanjut Prihadi, pihaknya juga membawa sejumlah barang bukti.
Di antaranya video pernyataan Ade Armando soal politik dinasti di DIY yang diunggah di akun media sosialnya.
Ade Armando dinilai telah mengutak-atik keistimewaan Yogyakarta. Ucapan Ade juga dinilai telah mengusik ketentraman warga Yogyakarta. "Kita sebagai warga Jogja yang sudah tentram dengan sistem yang ada merasa tersinggung.
Kita perlu jaga Indonesia dengan demokrasinya, kita juga jaga Jogja dengan sistem yang ada," ungkapnya. Sebelumnya, celoteh Ade Armando itu dilontarkan ketika dia mengkritik gerakan mahasiswa di Yogyakarta.
Gerakan mahasiswa itu memprotes soal politik dinasti yang dijalankan Presiden Joko Widodo. “Ini ironi sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja.
Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono ke-X yang menjadi gubernur karena garis keturunan,” Ujar cuitan Ade Armando pada Sabtu, (2/12/2023).
Aishah Gray: Celoteh Ade Armando Bukan Sikap Partai Ketua DPP PSI
Aishah Gray memberikan pernyataan resmi merespon video Ade Armando yang menyebut politik dinasti ada di Yogyakarta. Menurut Aishah, apa yang disampaikan Ade Armando tidak mewakili suara PSI.
Aishah Gray menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Yogyakarta khususnya, dan seluruh warga Indonesia.
"Saya selaku ketua DPP PSI, beserta seluruh jajaran PSI DIY, meminta maaf atas kesalahpahaman yang timbul dari statement Ade Armando," kata Aishah Gray, Senin (4/12/2023). Ia menambahkan, "Kami memiliki pendapat berbeda dengan Ade Armando.
Kami menghormati Yogyakarta sebagai daerah istimewa,dan memahami bahwa status Istimewa ini adalah bagian yang fundamental dalam sejarah pendirian dan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia." kata dia.
Ade Armando Minta Maaf Usai menyampaikan pernyataannya terkait politik dinasti di DIY Ade Armando kemudian meminta maaf atas kegaduhan yang diakibatkan oleh ucapannya.
Dalam rekaman video terbarunya, Ade Armando meminta maaf atas pernyataan di video sebelumnya yang menyinggung dan membuat kegaduhan di media sosial. "Melalui video ini saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya mengenai video saya yang terakhir tentang politik dinasti telah menimbulkan ketersinggungan dan kegaduhan terutama di DIY," kata Ade Armando.
Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X pun sempat buka suara soal pernyataan politisi PSI tersebut.
Sultan menyebut pernyataan Ade merupakan hak masyarakat dalam berpendapat, tetapi aturan hukum soal kepala daerah di DIY sudah termaktub dalam Pasal 18B ayat 1 UUD 1945 dan Undang-undang Keistimewaan (UUK). "Komentar boleh, komentar kok nggak boleh.
Boleh saja, hanya pendapat saya, konstitusi peralihan itu kan ada, Pasal 18B kalau nggak keleru ya yang menyangkut masalah pengertian Indonesia itu menghargai asal usul tradisi DIY," kata Sultan, Senin (4/12/2023).
Sumber: tvOne