25 Caleg Mantan Napi Korupsi Berebut Kursi Senayan, Ini Perolehan Suaranya!

Daftar Isi

KONTENISLAM.COM - Sejumlah mantan narapidana (napi) kasus korupsi ikut kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 untuk berebut kursi DPR RI Periode 2024-2029. Bagaimana perolehan suara para mantan napi korupsi itu?

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) telah merilis nama-nama mantan napi korupsi yang ikut menjadi Caleg merebutkan kursi ke Senayan. 

Di antaranya, ada Susno Duadji yang juga Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri. 

Kemudian, ada Nurdin Halid seorang politisi yang juga mantan Ketua Umum PSSI periode 2003 hingga 2011.

Sementara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih melakukan perhitungan suara atau real count. 

Berdasarkan data Minggu, 25 Februari 2024, pukul 16.00 data yang masuk ke KPU untuk Pileg tercatat sebanyak 71.46% atau 10.151 dari 14.205 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Berikut ini perolehan suara sementara 25 Caleg mantan napi korupsi pada Pileg 2024:

1. SUSNO DUADJI

Susno Duadji saat ini memperoleh 21.506 suara. Dia maju dari PKB untuk Dapil Sumatera Selatan II. Dia pernah terjerat kasus korupsi dana pengamanan Pemilu Kepala Daerah Jawa Barat tahun 2009.

2. HUZRIN HOOD

Huzrin Hood memperoleh 11.622 suara. Dia maju dari PKB untuk Kepulauan Riau. Huzrin pernah terjerat korupsi APBD senilai Rp 4.3 Miliar.

3. RINO LANDE

Rino Lande memperoleh 43.427 suara. Dia maju dari PKB untuk Dapil Jawa Timur V. Rino Lande pernah terjerat kasus korupsi pengadaan sarana olahraga P3SON Hambalang.

4. YANSEN AKUN EFFENDY

Yansen Akun Effendy memperoleh suara sementara 9.466 pemilih. Dia maju dari PKM untuk Dapil Kalimantan Barat II. Yansen pernah terjerat kasus korupsi pengadaan tanah TPA di Kecamatan Meliau.

5. ASEP AJIDIN

Asep Ajidin memperoleh sebanyak 1.236 suara. Dia mau dari PDIP untuk Dapil Sumatera Barat II. Asep Ajidin pernah terjerat kasus korupsi perluasan kebun gambir di Nagari Sialang.

6. MOCHTAR MOHAMAD 

Mochtar Mohamad saat ini memperoleh sebanyak 5.370 suara. Dia maju dari PDIP untuk Jawa Barat V. Mochtar pernah terjerat kasus korupsi suap Piala Adipura 2010, penyalahgunaan APBD Kota Bekasi, suap kepada BPK.

7. ROKHMIN DAHURI

Rokhmin Dahuri saat ini memperoleh 48.476 suara. Dia maju dari PDIP untuk Dapil Jawa Barat VIII. Rokhmin pernah terjerat korupsi dana nonbujeter Departemen Kelautan dan Perikanan.

8. Al AMIN N NASUTION

Al Amin N Nasution saat ini memperoleh suara 12.975 pemilih. Dia maju melalui PDIP untuk Dapil Jawa Tengah VIII. Dia pernah terjerat kasus suap alih fungsi hutan lindung di Kabupaten Bintan.

9. TEUKU MUHAMMAD NURLIF

Teuku Muhammad Nurlif mendapatkan sebanyak 20.260 suara. Dia merupakan caleg yang maju dari Partai Golkar untuk dapil Aceh 1. Nurlif pernah terjerat kasus suap pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia pada 2004.

10. SYAHRASADDIN

Syahrasaddin memperoleh 1.627 suara. Dia maju untuk Dapil Jambi dari partai Golkar. Syahrasaddin pernah terjerat korupsi dana Kwartir Daerah Pramuka Jambi periode 2011-2013.

11. WENDY MELFA

Wendy Melfa mendapatkan suara 9.795 pemilih. Dia caleg yang maju untuk Dapil Lampung 1 dari partai Golkar. Dia pernah terjerat korupsi pengadaan tanah PLTU Sebalang, Tarahan, Lampung Selatan.

12. IQBAL WIBISONO

Iqbal Wibisono mendapatkan suara 7.664 pemilih. Dia maju untuk Dapil Jawa Tengah I dari Golkar. Iqbal pernah terjerat korupsi dana bantuan sosial di Wonosobo.

13. NURDIN HALID

A. M. Nurdin Halid mendapatkan sebanyak 43.437 suara. Dia maju untuk Dapil Sulawesi Selatan II dari Golkar. Nurdin Halid yang merupakan mantan Ketua PSSI itu pernah terjerat kasus korupsi penggunaan dana bulog tahun 2004.

14. BERNARD SAGRIM

Bernard Sagrim mendapatkan suara sebanyak 6.349 pemilih. Dia maju untuk Dapil Papua Barat Daya dari Partai Golkar. Bernard pernah terjerat korupsi dana hibah pemekaran Kabupaten Maybrat tahun 2009.

15. ABDILLAH

Abdillah mendapatkan sebanyak 2.340 suara. Dia maju untuk Dapil Sumatera Utara 1 dari Partai Nasdem. Abdillah pernah terjerat kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran dan penyelewengan dana APBD.

16. EEP HIDAYAT 

Eep Hidayat mendapatkan suara sebanyak 10.432 pemilih. Dia maju untuk Dapil Jawa Barat IX dari partai Nasdem. Eep pernah terjerat kasus korupsi biaya pungut pajak bumi dan bangunan (PBB) Kabupaten Subang tahun 2005-2008.

17. R. DIKDIK DARMIKA

R. Dikdik Darmika hanya memperoleh suara sementara sebanyak 544 pemilih. Dia maju untuk Dapil Jawa Barat XI dari Partai Nasdem. Dia pernah terjerat korupsi dana bantuan sosial Kabupaten Garut tahun 2007.

18. SANI ARIYANTO

Sani Ariyanto mendapatkan 1.453 suara. Dia maju untuk Dapil Jawa Tengah VIII dari Partai Nasdem. Sani pernah terjerat kasus korupsi dana pengawasan Pilkada Kabupaten Cilacap 2012.

19. RAHUDMAN HARAHAP

Rahudman Harahap mendapatkan suara 1.883 suara. Dia maju untuk Dapil Sumatera Utara I dari partai Nasdem. Dia pernah terjerat korupsi dana tunjangan aparat desa Tapanuli Selatan.

20. SANDI SUWARDI HASAN

Sandi Suwardi Hasan mendapatkan suara 1.030 pemilih. Dia maju untuk Dapil Jawa Timur IV dari Partai Hanura. Sandi pernah terjerat kasus korupsi dana kegiatan Bulan Berkunjung ke Jember.

21. WA ODE NURHAYATI

Wa Ode Nurhayati mendapatkan 5.303 suara. Dia maju untuk Dapil Sulawesi Tenggara dari Hanura. Dia terjerat kasus pencucian uang dan suap dana penyesuaian daerah dan infrastruktur daerah.

22. EVY SUSANTI

Evy Susanti hanya mendapatkan sebanyak 956 suara. Dia maju untuk Dapil Jawa Barat III dari Partai Demokrat. Evy pernah terjerat kasus Suap hakim dan panitera PTUN Medan.

23. LUKAS UWURATUW

Lukas Uwuratuw mendapatkan 2.345 suara. Dia maju untuk Dapil Maluku dari Partai Demokrat. Lukas pernah terjerat kasus korupsi proyek pengadaan 6 kapal ikan di Dinas Kelautan dan Perikanan.

24. THAIB ARMAIYN

Thaib Armaiyn mendapatkan 9.889 suara. Dia maju dari Maluku Utara dari partai Demokrat. Dia pernah terjerat korupsi dana tak terduga pemerintah provinsi Maluku Utara tahun 2004.

25. MADINI FAROUQ

Madini Farouq memperoleh suara sementara sebanyak 2.941 pemilih. Dia maju untuk Dapil Jawa Timur IV dari PPP. Dia pernah terjerat korupsi dana bantuan hukum dan dana operasional pimpinan DPRD.

Sumber: Okezone