KONTENISLAM.COM - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan pandangannya yang cukup menohok terkait sidang sengketa Pilpres 2024, di Mahkamah Konstitusi atau MK.
Dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Officiak, mantan dosen UI tersebut memprediksi, sejumlah hakim MK saat ini berada dalam posisi yang cukup dilematis.
"Kita membayangkan hal yang mungkin agak absurd, seandainya Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak semua dalil 01 dan 03, artinya memenangkan Gibran itu," katanya.
Jika itu terjadi, menurut Rocky para hakim tersebut bakal dianggap publik tak ubahnya dengan Anwar Usman, paman Gibran yang sempat menjabat sebagai Ketua MK.
"Kita membayangkan bagaimana misalnya Suhartoyo berubah menjadi Suhartoyo Usman kemudian misalnya Saldi Isra menjadi Saldi Usman, atau Ibu Enny, Enny Usman, ya pokoknya hakim mana? Ya kita nggak tahu namanya, pokoknya hakim Usman 1, hakim Usman 2, hakim Usman 3," ujarnya.
"Kan itu juga memalukan sebetulnya, itu akan timbul banyak sinisme, bahwa ternyata hakim-hakim ini dipasang aja fotonya sejajar dengan Gibran semua ruang sidang kan," sambungnya.
Jadi bagaimana pun, kata Rocky Gerung, para hakim ini tahu batas etis yang sedang mereka perjuangkan.
"Tentu mereka akan dikondisikan secara politik untuk berpihak pada kekuasaan, tetapi nggak mungkin Saldi Isra, Suhartoyo, Bu Enny, Arif Hidayat apalagi mau disebut sebagai Arif Usman," tuturnya.
"Jadi dengan sedikit bercanda, kita tahu ya hakim-hakim ini meneduhkan diri untuk tidak diganggu oleh berita-berita yang mungkin mereka lihat pameran cincin tapi enggak ada pameran otak di situ," timpalnya lagi.
Atau, lanjut Rocky, pameran podcasting yang macam-macam.
"Sambil dia (hakim) merenung, bahwa negeri ini butuh perubahan politik, dan demi perubahan itu keadilan di Mahkamah Konstitusi harus dimulai tanggal 22."
"Jadi kita tunggu itu dengan kegembiraan sebetulnya. Kalau yang cemas biasanya enggak punya poin tentang masa depan Indonesia," pungkas Rocky.
Sumber: VIVA
