Kisah Nabi Idris AS Menyaksikan Surga dan Neraka Tanpa Mengalami Kematian
Daftar Isi

KONTENISLAM.COM -Nabi Idris AS adalah nabi kedua sekaligus keturunan keenam dari Adam AS. Ia merupakan anak laki-laki dari Qabil dan Iqlima.
Idris AS dikenal dengan pribadinya yang cerdas. Mengutip Buku Mengenal Mukjizat 25 Nabi susunan Eka Satria P & Arif Hidayah, Nabi Idris AS memiliki kekuatan fisik hebat dan ilmu pengetahuan yang luas.
Selain itu, ia juga dianugerahi mukjizat untuk mengunjungi surga dan neraka. Kala itu, Idris AS didatangi oleh Malaikat Izrail yang menyamar sebagai laki-laki tampan atas izin Allah SWT.
Didatangi Malaikat Izrail yang Menyamar
Dikisahkan dalam buku Kisah Luar Biasa 25 Nabi & Rasul oleh Henni Nur'aeni, kedatangan malaikat maut itu bukan untuk mencabut nyawa Nabi Idris AS. Ia hadir untuk bertamu karena kagum akan sosok Idris AS yang ahli ibadah dan selalu berzikir kepada Allah SWT.
Singkat cerita, Nabi Idris AS menanyakan siapa sebenarnya lelaki tampan yang mengunjunginya. Kemudian, Izrail pun mengakui siapa dirinya dan memberitahu maksud kedatangan beliau.
Lalu, Idris AS mengajukan sebuah permintaan, yaitu ingin mengetahui bagaimana surga dan neraka. Ini dilakukan agar dirinya mengingat azab Allah SWT.
Malaikat Izrail lalu meminta izin kepada Allah SWT untuk membawa Idris AS ke neraka. Permintaan tersebut dikabulkan oleh Allah SWT.
Nabi Idris AS Pingsan Menyaksikan Malaikat Penjaga Neraka
Sebelum sampai di neraka Nabi Idris AS tiba-tiba pingsan menyaksikan malaikat penjaga neraka yang sangat menakutkan. Di sana para malaikat menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang tidak menaati perintah Allah SWT semasa hidupnya.
Tak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan, Nabi Idris AS sampai mengatakan tidak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding dengan dahsyatnya api neraka. Api tersebut berkobar-kobar dengan bunyi gemuruh yang mengerikan.
Ia tidak bisa membayangkan apabila hal itu menimpa umatnya kelak. Oleh karenanya Nabi Idris AS semakin giat berdakwah agar tidak ada umatnya yang tersesat dari jalan Allah dan tergulung oleh api neraka.
Nabi Idris AS kemudian meninggalkan neraka dengan tubuh lemas dan penuh rasa takut. Bayangan api neraka dan segala siksaan di dalamnya masih menghantui dirinya. Namun, dengan hal itu Nabi Idris AS semakin menguatkan tekad dan imannya untuk selalu patuh pada perintah Allah SWT.
Nabi Idris AS Takjub akan Keindahan Surga
Setelah berkunjung ke neraka, Idris AS diantar ke surga. Jika di neraka ia pingsan, di surga pun Nabi Idris AS hampir pingsan pula. Ini disebabkan dirinya terpesona akan keindahan yang ada di depan matanya.
Menukil buku Menengok Kisah 25 Nabi dan Rasul oleh Ahmad Fatih, di sana Nabi Idris AS melihat berbagai sungai yang sangat bening airnya. Di pinggir-pinggirnya, ada sejumlah pohon yang bagian batangnya terbuat dari emas dan perak.
Selain itu, Nabi Idris AS juga menyaksikan istana-istana yang disediakan bagi penghuni surga. Sepanjang mata memandang, sang nabi menemui begitu banyak pohon yang menghasilkan buah-buahan segar, ranum dan harum.
Puas berkeliling, Malaikat Izrail mengajak Idris AS pulang ke bumi. Namun, beliau enggan pulang. Sang malaikat lalu memberi peringatan,
"Kamu boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti. Setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah SWT, barulah kamu bisa menghuni surga bersama para nabi dan orang beriman lainnya," ujarnya.
Mulanya, Nabi Idris AS tidak ingin meninggalkan surga. Namun, pada akhirnya ia mengangguk dan bertekad akan selalu beribadah kepada Allah sampai pada hari kiamat tiba.
Ahmad Sobiriyanto dalam bukunya yang berjudul Dipuji dan Dihina Allah menuliskan, Nabi Idris AS menjadi satu-satunya nabi yang menghuni surga (tepatnya di langit keempat) tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Idris AS berusia 82 tahun.
Kelak, ketika Rasulullah SAW melakukan mi'raj ke langit menghadap Allah bersama malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Idris AS. Rasulullah menghampiri Nabi Idris AS dan singgah sejenak sebelum akhirnya naik ke langit paling atas.
Nabi SAW bersabda dalam sebuah hadits,
"Gerbang telah terbuka, dan ketika aku pergi ke surga keempat, di sana aku melihat Idris. Jibril berkata (kepadaku), 'Ini adalah Idris; berilah ia salammu.' Maka, aku mengucapkan salam kepadanya, dan ia mengucapkan, 'Selamat datang, wahai saudaraku yang alim dan nabi yang shalih', sebagai balasan salamnya kepadaku." (HR Bukhari)
Wallahu'alam bishawab.
sumver: detik