Akhirnya Bea Cukai dapat giliran, dari kinerja petugas yang jahil berujung harta bos yang kena spill! Ada apa saja?

Daftar Isi
Profil dan harta kekayaan Dirjen Bea Cukai, Askolani

KONTENISLAM.COM - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC atau Bea Cukai) kini mendapat gilirannya dirujak habis oleh netizen.

Hal itu lantaran netizen yang sudah geram setelah melihat berbagai pengalaman pahit masyarakat yang berurusan dengan petugas Bea Cukai di bandara.

Beberapa di antara mereka yang membawa barang dari luar negeri dikenakan bea masuk di luar nalar dan tak sebanding dengan harga barang yang dibawanya.

Setidaknya ada beberapa kasus pemungutan biaya bea masuk dan pajak yang viral di media sosial.

Mulai dari pembelian sepatu Rp10 juta yang kena bea masuk Rp30 jutaan. Hingga hibah alat belajar SLB yang dikenakan ratusan juta oleh Bea Cukai, dan juga banyak kasus lainnya.

Kinerja yang buruk itu membuat banyak pihak bertanya-tanya terkait sosok pemimpin Ditjen di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini.

Terungkap, Dirjen Bea dan Cukai, Askolani memiliki jumlah harta mencapai Rp51,8 miliar. Hal tersebut membuat sang bos Bea Cukai itu mendapat sorotan yang negatif pula.

Pasalnya, Bea Cukai menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar negara. Namun justru pengelolaan SDM-nya terbilang kurang edukasi dan serampangan.

Diketahui, Askolani mengawali kariernya di Kemenkeu sejak 1992 sebagai pelaksana. Ia baru memimpin Ditjen Bea Cukai sejak 12 Maret 2021.

Jenjang karier pria kelahiran Palembang, 11 Juni 1966 ini cukup baik. Ia diangkat sebagai Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak pada 21 Juni 2011.

Sementara pada pada 27 November 2013, dirinya menjabat sebagai Direktur Jenderal Anggaran di Kemenkeu, hingga kemudian menjadi Dirjen Bea dan Cukai.

Dikutip dari laman resmi Bea Cukai, sepanjang kariernya, Askolani telah mendapatkan banyak penghargaan. Mulai dari penghargaan dari KPK pada 2015 sebagai pelapor gratifikasi terbesar kedua.

Selanjutnya ada penghargaan Top 3 pejabat eselon I dalam Pengukuran Tingkat Kematangan Implementasi The New Thinking Of Working (NTOW).

Termasuk juga Presiden Jokowi yang menganugerahkan penghargaan Satyalancana Karya Satya XXX tahun.
 
Seperti diketahui, Bea Cukai merupakan instansi pemerintah yang disebut berada di lahan basah alias rentan korupsi dan pungli (pungutan liar).

Menurut laman resmi KPK, Askolani mengumpulkan harta sebesar Rp51 miliar lebih.

Nilai tersebut terhitung sangat fantastis, apalagi mengingat gaji pokok pejabat di Dirjen Bea Cukai yang hanya berkisar Rp6 jutaan.

Meski begitu, ada pula tunjangan kinerja yang maksimalnya bisa mencapai Rp46 juta per bulan.

Selain harta tersebut, Askolani juga memiliki deretan mobil mewah yang terparkir di garasinya.

Di antaranya satu unit Toyota Alphard lansiran tahun 2018 yang nilainya sekitar Rp800 jutaan. Nissan X-Trail tahun 2015 dan Audi Q5 tahun 2010.

Selanjutnya, pria berusia 58 tahun itu juga memiliki aset berupa properti yang tersebar di wilayah Jakarta Barat dan Bogor.

Aset tersebut bernilai cukup fantastis pula, yakni mencapai Rp17 miliar. Di samping itu, Askolani juga menyimpan surat berharga sebesar Rp19 miliar, serta kas dan setara kas yang bernilai Rp12 miliar.

Sumber: 
HOPS

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close