Kisah Keanehan di Balik Foto Pelukan Mesra Soekarno dengan Jenderal Soedirman

Daftar Isi
https: img.okezone.com content 2024 05 03 337 3004077 kisah-keanehan-di-balik-foto-pelukan-mesra-soekarno-dengan-jenderal-soedirman-9NKsgAcbLJ.jpg

KONTENISLAM.COM - Kisah keanehan di Balik foto pelukan mesra Soekarno dengan Jenderal Soedirman, akan dibahas dalam artikel kali ini.

Soekarno dan Jenderal Soedirman, keduanya merupakan pahlawan kemerdekaan Indonesia yang sangat berjasa.

Banyaknya peristiwa dialami mereka berdua sampai diabadikan di salah satu relief yang ada di Monumen Yogya Kembali.

Peristiwa yang terjadi pada tanggal 10 Juli 1949, di mana Bung Karno dan Soedirman bertemu, terkenal dengan sebutan Peristiwa 10 Juli 1949.

Relief nomor 37 di Monumen Yogya Kembali menggambarkan momen di mana Bung Karno memeluk Soedirman yang baru saja kembali setelah berbulan-bulan terlibat dalam perang gerilya.

Awal mula peristiwa Soekarno memeluk Soedirman tersebut terjadi karena Soedirman, sebagai anggota TKR mengusulkan kepada presiden untuk bergabung dalam gerilya dan menghentikan diplomasi karena situasi negara sedang kritis.

Namun, usulan tersebut ditolak oleh Soekarno yang memilih untuk tetap berada di kota dan mengejar solusi melalui diplomasi.

Soedirman ingin Soekarno turut serta dalam gerilya karena ia percaya bahwa Belanda telah melanggar janji-janjinya dan menganggap diplomasi tidak lagi efektif.

Di sisi lain, Soekarno yakin bahwa diplomasi masih penting untuk memperoleh dukungan dari komunitas internasional.

Akibat perbedaan pandangan ini, kedua tokoh tersebut memilih jalur yang berbeda. Soedirman mendukung konflik terbuka dengan Belanda, sementara Soekarno lebih condong untuk ditangkap agar mendapat perhatian dunia internasional.

Soekarno saat itu berpikir bahwa bergabung dalam gerilya akan berujung pada penangkapan, sehingga ia menganggapnya sebagai usaha yang tidak produktif.

Soekarno kemudian memerintahkan Letkol Soeharto untuk dengan penuh hormat menjemput Soedirman di hutan.

Setelah perintah ini, Soekarno kemudian memerintahkan Frans Mendur, seorang ahli potret dari IPPHOS dan juru foto kesayangan Soekarno, untuk dengan cermat dan penuh keahlian memotret momen pertemuan antara Soekarno dan Soedirman.

Tidak lama setelah itu, Soedirman tiba di Gedung Agung, kediaman Soekarno. Namun, Soedirman hanya duduk diam di sudut ruangan, masih menyimpan rasa marah terhadap Soekarno.
 
Menghadapi situasi yang tegang, Soekarno kemudian mendekati Soedirman dan mengapitnya dalam pelukan.

Karena kejadian tersebut berlangsung begitu cepat, Frans Mendur tidak berhasil mengambil foto yang memuaskan.

Soekarno kemudian menyampaikan permintaan untuk mengulangi adegan pelukan dengan lebih dramatis, bahkan menyarankan agar Soedirman mendekat lebih dekat.

Soedirman patuh, dan akhirnya, foto pelukan tersebut menjadi yang paling terkenal sebagai "foto penutup perang Revolusi 1945-1949".

Sumber: 
Okezone

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close