Telan Rp998,4 Miliar, Pembangunan 21.000 Tenaga Panel Surya di IKN Justru Bikin Wilayah Tambah Rusak? Begini Kata Pengamat
Daftar Isi
KONTENISLAM.COM - Pembangunan tenaga panel surya di Ibu Kota Nusantara (IKN) disebut membuat wilayah menjadi tambah rusak, begini kata pengamat.
Diketahui, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) rencananya akan menjadi salah satu penghasil listrik di IKN.
Pemerintah telah berencana untuk membangun ribuan tenaga panel surya untuk memasok kebutuhan listrik di IKN.
Dilansir dari laman Indonesia.go.id, terdapat tenaga panel surya sebanyak 21.000 yang akan dibangun di IKN.
Terdapat sebanyak 21.000 tenaga panel surya yang akan dibangun di IKN, pemerintah menggelontorkan dana pembangunannya mencapai Rp998,4 miliar.
Namun, pembangunan 21.000 tenaga panel surya di IKN justru dinilai dapat membuat wilayah IKN menjadi tambah rusak.
Hal tersebut disampaikan oleh Uli Arta Siagian selaku Manajer Kampanye Hutan dan Kebundari dari Walhi Indonesia.
Uli Arta Siagian menilai bahwa pembangunan pembangkit listrik di IKN akan diikuti dengan deforestasi yang meluas.
Sehingga, Uli Arta Siagian mengungkap bahwa hal tersebut dapat memberikan dampak yang negatif baik dari segi lingkungan, sosial, maupun ekonomi warga sekitar.
Sebelumnya, ramai kabar mengenai penyusutan hutan dan deforestasi yang terjadi akibat pembangunan di IKN usai beredarnya temuan NASA
Namun, hal tersebut dibantah oleh Troy Pantouw selaku Staf Khusus dan Juru Bicara Otorita IKN, di mana pembangunan di IKN tidak menyebabkan deforestasi.
Menurut Troy Pantouw, pihaknya justru berkomitmen untuk menghutankan kembali lahan yang telah terganggu dari pembangunan di IKN.
Sebagai informasi, panel surya yang akan dibangun di IKN ini akan dirancang dengan sistem kabel tak terlihat oleh mata dan ditanam di bawah tanah.
Dilansir dari kaltimprov.go.id, tenaga panel surya di IKN ini akan dibangun dengan kapasitas 50 MW dan disebut mampu memproduksi energi hijau sebesar 93 giga watt/hour per tahun, juga dapat mereduksi emisi dengan jumlah yang besar setiap tahunnya.
Diketahui, tenaga panel surya yang dibangun di IKN ini disebut mampu mereduksi emisi sebesar 104.000 ton CO2e per tahunnya.
Proyek pembangunan tenaga panel surya di IKN yang mampu mereduksi emisi dalam jumlah besar ini juga akan dibangun dengan basis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Presiden Jokowi mengungkap bahwa tenaga panel surya ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan warga di IKN, salah satunya penyediaan sumber energi listrik ramah lingkungan
Tenaga panel surya ini akan dibangun di atas lahan seluas 80 hektar dan diharapkan mampu memasok kebutuhan listrik IKN pada 2045 mendatang.
Demikian informasi mengenai pembangunan 21.000 tenaga panel surya senilai Rp998,4 miliar di IKN justru disebut membuat wilayah semakin rusak.
Sumber: AyoBandung
Diketahui, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) rencananya akan menjadi salah satu penghasil listrik di IKN.
Pemerintah telah berencana untuk membangun ribuan tenaga panel surya untuk memasok kebutuhan listrik di IKN.
Dilansir dari laman Indonesia.go.id, terdapat tenaga panel surya sebanyak 21.000 yang akan dibangun di IKN.
Terdapat sebanyak 21.000 tenaga panel surya yang akan dibangun di IKN, pemerintah menggelontorkan dana pembangunannya mencapai Rp998,4 miliar.
Namun, pembangunan 21.000 tenaga panel surya di IKN justru dinilai dapat membuat wilayah IKN menjadi tambah rusak.
Hal tersebut disampaikan oleh Uli Arta Siagian selaku Manajer Kampanye Hutan dan Kebundari dari Walhi Indonesia.
Uli Arta Siagian menilai bahwa pembangunan pembangkit listrik di IKN akan diikuti dengan deforestasi yang meluas.
Sehingga, Uli Arta Siagian mengungkap bahwa hal tersebut dapat memberikan dampak yang negatif baik dari segi lingkungan, sosial, maupun ekonomi warga sekitar.
Sebelumnya, ramai kabar mengenai penyusutan hutan dan deforestasi yang terjadi akibat pembangunan di IKN usai beredarnya temuan NASA
Namun, hal tersebut dibantah oleh Troy Pantouw selaku Staf Khusus dan Juru Bicara Otorita IKN, di mana pembangunan di IKN tidak menyebabkan deforestasi.
Menurut Troy Pantouw, pihaknya justru berkomitmen untuk menghutankan kembali lahan yang telah terganggu dari pembangunan di IKN.
Sebagai informasi, panel surya yang akan dibangun di IKN ini akan dirancang dengan sistem kabel tak terlihat oleh mata dan ditanam di bawah tanah.
Dilansir dari kaltimprov.go.id, tenaga panel surya di IKN ini akan dibangun dengan kapasitas 50 MW dan disebut mampu memproduksi energi hijau sebesar 93 giga watt/hour per tahun, juga dapat mereduksi emisi dengan jumlah yang besar setiap tahunnya.
Diketahui, tenaga panel surya yang dibangun di IKN ini disebut mampu mereduksi emisi sebesar 104.000 ton CO2e per tahunnya.
Proyek pembangunan tenaga panel surya di IKN yang mampu mereduksi emisi dalam jumlah besar ini juga akan dibangun dengan basis Energi Baru Terbarukan (EBT).
Presiden Jokowi mengungkap bahwa tenaga panel surya ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan warga di IKN, salah satunya penyediaan sumber energi listrik ramah lingkungan
Tenaga panel surya ini akan dibangun di atas lahan seluas 80 hektar dan diharapkan mampu memasok kebutuhan listrik IKN pada 2045 mendatang.
Demikian informasi mengenai pembangunan 21.000 tenaga panel surya senilai Rp998,4 miliar di IKN justru disebut membuat wilayah semakin rusak.
Sumber: AyoBandung
