BERBAHAYA bila sebuah tindakan pembunuhan, membakar suami hidup-hidup, lantas dimaklumi karena suami bersalah
Daftar Isi
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC23EABTVEQ1qktLwAfsKsUFZ9jRZwtA1ren0OfHrS5mjkMd-jhTp5aRb6LK8NSV2QpaAopIltCk6jDWmU-HtfbEV2mcRYu6NZX8zLc1z5UzC5OcX6MVBTzhROuFCmRAVj3cz7lSzouEZ-bEBMuboLbmcN9bl9fSI-e1pm6B2706TBdyUAu-zL1-Hutpk/s600-rw/polwan%20bakar%20suami%20judi%20online.jpg)
Berbahaya bila sebuah tindakan pembunuhan, membakar suami hidup-hidup masih berusaha dimaklumi dengan asumsi yg dibuat sendiri.
Kalau sudah begitu maka nyawa laki-laki tak ada harganya di hadapan para wanita sehingga laki-laki salah apapun akan halal darahnya.
Berlindung di balik alasan, "Kita tidak di posisi dia", terus kenapa anda tidak berusaha berada di posisi laki-lakinya?
Lagian kenapa harus berada di posisi pelaku kejahatan?
Hancur hukum dan syariat kalau seperti itu.
Harusnya kalau suami maupun istri bersalah ya salahkan saja kedua-duanya dan jangan memaklumi penghilangan nyawa orang dengan asumsi sendiri.
Masih teringat dulu ketika ada ibu-ibu stress membunuh tiga anaknya yang disalahkan tetap sang suami. Padahal ternyata suaminya termasuk baik dan bertanggung jawab.
Ingatlah sebuah hadits Rasulullah:
"Wahai para wanita bersedekahlah, karena aku melihat kalian adalah penduduk neraka terbanyak."