Delegasi Indonesia dipimpin JK kunjungi Pemerintah Taliban membahas kerja sama ekonomi dan peluang investasi

Daftar Isi

KONTENISLAM.COM - Delegasi Indonesia yang dipimpin Jusuf Kalla tiba di Kabul pada Ahad (2/6/2024) dan bertemu dengan pelaksana tugas Menteri Luar Negeri dan Deputi Administrasi Kantor Perdana Menteri, Amir Khan Muttaqi.

Dalam pertemuan dengan Amir Khan Muttaqi, pelaksana tugas Menteri Luar Negeri, dan Abdul Salam Hanafi, Deputi Administrasi Kantor Perdana Menteri, anggota delegasi berjanji untuk berinvestasi di sektor kesehatan, pendidikan, dan pertambangan di Afghanistan.

Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam, mengatakan: “Delegasi ini datang untuk melihat situasi di Afghanistan dan untuk membangun kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi. Keinginan mereka adalah bahwa masyarakat Indonesia, karena sentimen mereka terhadap Afghanistan, ingin memperkuat hubungan mereka.”

Dalam pertemuannya dengan delegasi Indonesia, Amir Khan Muttaqi mengatakan bahwa pemerintah Taliban ingin memperluas hubungannya dengan semua negara, termasuk Indonesia, lansir Tolo News (3/6/2024).
Muttaqi berbicara mengenai upaya-upaya yang sedang dilakukan Afghanistan dalam memerangi ISIS dan perdagangan narkoba, dan menambahkan bahwa Afghanistan, dengan lokasinya yang strategis di Asia Tengah dan Selatan, memberikan kesempatan yang baik untuk proyek-proyek seperti CASA-1000, TAPI, dan proyek Trans-Afghanistan.

Zia Ahmad Takal, wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan: “Afghanistan, mengingat lokasinya yang strategis di antara Asia Selatan dan Asia Tengah, memberikan fasilitas di sektor perdagangan dan transit, dan sekarang, dengan bekerja sama dengan negara-negara regional, sedang mengerjakan proyek-proyek regional yang besar.”

“Kunjungan ini membantu kami untuk memperkuat hubungan ekonomi dan politik strategis kami, dan di samping itu, jika pemerintah Afghanistan dapat mendorong proyek-proyek regional seperti CASA-1000 dan TAPI, hal ini dapat menciptakan peluang kerja bagi masyarakat Afghanistan dan meningkatkan kredibilitas investasi di Afghanistan,” ujar Abdul Nasir Reshtia, seorang pengamat ekonomi.

Jusuf Kalla, mantan wakil presiden Indonesia, juga mengatakan dalam pertemuannya dengan Deputi Administrasi Kantor Perdana Menteri bahwa informasi yang tidak benar tentang Afghanistan disajikan dalam pertemuan-pertemuan internasional.

[VIDEO]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close