Jokowi Sebut HET Beras Sulit Turun: Masyarakat Harus Maklum Petani Juga Harus Dapat Untung, Kesejahteraan

Daftar Isi
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendi (kedua kiri), Mensesneg Pratikno (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) berbincang dengan warga penerima beras bantuan pemerintah di Kota Dumai, Riau, Sabtu 1 Juni 2024, Presiden Joko Widodo dalam kunjungan resminya menghadiri peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 di daerah tersebut juga menemui masyarakat sambil menyerahkan paket bantuan dan baju kaos. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

KONTENISLAM.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan saat ini Harga Eceran Tertinggi (HET) beras sulit turun walaupun sudah memasuki musim panen raya.

“Harga Eceran Tertinggi itu sulit turun, meskipun produksi panen raya sudah melimpah,” ujar Jokowi, saat ditemui usai melakukan peninjauan di Pasar Senggol, Dumai, Riau pada Sabtu, 1 Juni 2024.

Kepala Negara menuturkan, masyarakat juga harus memaklumi karena saat ini biaya produksi yang dikeluarkan petani juga mengalami kenaikan. Mulai dari biaya sewa lahan, pupuk, bibit, hingga biaya tenaga kerja.

“Jadi, masyarakat harus maklum bahwa petani juga harus mendapatkan keuntungan, harus mendapatkan kesejahteraan,” imbuh dia.

Meski begitu, ia ingin harga beras yang sampai ke masyarakat juga tak melonjak terlalu tinggi.

Sebelumnya, pemerintah berencana menaikkan HET beras lokal secara permanen.

Untuk beras medium, HET yang sebelunya berkisar dari harga Rp 10.900 - Rp 11.800 per kilogram akan dinaikkan menjadi Rp 12.500 - Rp 13.500 per kilogram.

Untuk HET beras premium dari Rp 13.500 - Rp 14.800 per kilogram akan dinaikkan menjadi Rp 14.900 - Rp 15.800 per kilogram.

Melansir dari data Badan Pangan Nasional  Sabtu, 1 Juni 2024 pukul 14.03 WIB, harga beras premium rata-rata nasionalnya Rp 15.450 per kilogram, sedangkan medium Rp 13.430 per kilogram.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi juga mengatakan, pemerintah sudah menetapkan relaksasi dengan menaikan HET beras premium di delapan wilayah.

Kata Arief, kebijakan tersebut berdasarkan penyesuaian kenaikan keseluruhan faktor produksi.

Menurut dia, pemerintah sedang berupaya agar harga bisa tetap wajar di tingkat petani.

“Harmonisasi kembali sedang dibahas di tingkat Kementerian dan Lembaga,” ujar Arief lewat pesan singkat pada Jumat, 24 Mei 2024.


Sumber: Tempo

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close