Pilih gaji lebih besar tapi ketinggalan sholat jama'ah atau gaji kecil yang tak mencukupi tapi dapat sholat jama'ah?
Daftar Isi
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfrpb112dDX7d5bMKla4zwppbQAwLJcseZSElNbcn_h3IbAip1YHX6V1r9LuXJ8jB7IkrteaflMvGIPPuqZX_F2m7_V8_ft8UIKkQSk-h_c5j3f6vxj29Le2BUj_RZHQHOgz-SYzDrKYRLbJehrkBogtINAp_M_3eLUoE8lmLbuwVNVxRT4huBpxrBCeU/s1600-rw/istockphoto-500602088-612x612.jpg)
Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah pernah ditanya:
ما تقول في رجل قصار إذا كسب درهما كان فيه ما يقوته ويقوت عياله ، ولم يدرك الصلاة في جماعة ، وإذا كسب أربع دوانيق أدرك الصلاة في جماعة ولم يكن فيه ما يقوته ويقوت عياله، أيهما أفضل ؟ قال : " يكسب الدرهم ويصلي وحده"
"Apa pendapatmu tentang seorang yang bekerja sebagai qasshar (seperti tukang sablon baju) jika dia mendapatkan upah sebesar 1 dirham yang dengannya ia bisa mencukupi kebutuhan dirinya dan keluarganya namun dia tidak bisa mendapatkan sholat jama'ah, tapi jika dia bekerja dengan upah 4/6 dirham dia bisa mendapatkan sholat jama'ah namun 4/6 dirham tidak mencukupi kebutuhan dirinya dan keluarganya, manakah yang lebih utama?
Beliau menjawab: Yang lebih baik adalah dia mendapatkan upah 1 dirham dan sholat sendiri".
(Sumber: Hilyatul Auliya, karya Al Hafidz Abu Nu'aim Al Asbahany).