Pemimpin Hamas Yahya Sinwar berjuang pakai otak bukan emosi dan otot doang, pantas saja Israel sekarang kelabakan
Daftar Isi
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar berjuang pakai otak bukan emosi dan otot doang.
Selama 22 tahun di penjara Israel, dia belajar bahasa Ibrani dan mempelajari sejarah, budaya, dan sistem politik Israel. Dia juga belajar hukum internasional secara sistematis.
Staf-stafnya juga belajar soal perjuangan gerilyawan negara lain seperti di Aljazair, Somalia, dan Vietnam. Jadi paham betul strategi perang asimetris melawan penjajah.
Pantes sekarang Israel kelabakan dan terancam kalah secara strategis melawan Hamas.
*BACA SELENGKAPNYA*
"During his 22 years in an Israeli prison, [Sinwar] became fluent in Hebrew and studied the history of the Israeli state, its political culture, and its intelligence and military apparatus. He translated by hand the memoirs of several former heads of the Israeli Shin Bet." https://t.co/6Jiud9vAQJ
— Roderic Day (@RodericDay) July 10, 2024