Babak Baru Kasus Bullying Hingga Pelecehan Seksual Siswa Binus School Simprug, Polisi Dalami Hal Ini...
Daftar Isi
Kasus bullying, penganiaayan hingga pelecehan seksual terhadap seorang siswa Binus School Simprug, Jakarta Selatan berinisial RE masih terus bergulir.
Diketahui, kasus tersebut bahkan telah disorot pihak DPR RI dengan menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Polres Metro Jakarta Selatan, korban hingga pihak sekolah pada Selasa (17/9/2024).
Dalam RDPU tersebut, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal memaparkan penelusuran kasus tersebut hingga hasil visum yang didapat kepolisian.
Menurut Ade Rahmat hasil visum menunjukkan pipi kiri terlapor mengalami memar seluas 3 sentimeter (cm) serta adanya benjol di bagian kepala.
"Kami sudah melakukan visum (kepada pelapor-red) dan menemukan pipi kiri tampak memar seluas 3 cm, teraba benjol dan nyeri di bagian kepala," kata Ade Rahmat memaparkannya dikutip pada Rabu (18/9/2024).
Ade Rahmat menuturkan pihaknya telah mengumpulkan sejumlah alat bukti berupa saksi, visum et repertum serta keterangan dokter dari Rumah Sakit Pertamina Pusat, dan video siswa di toilet.
Tak hanya itu, kata Ade, pihak sekolah juga telah menyerahkan seluruh CCTV sebagai barang bukti termasuk yang sempat ditampilkan dalam RDPU bersama DPR RI.
Ade Rahmat menjelaskan kasus ini berawal dari korban RE yang melaporkan adanya aksi pengeroyokan dan bullying yang dilakukan oleh 3 orang serta ditonton 30 orang.
Ade Rahmat mengaku kepolisian telah menangani kasus bullying tersebut sejak Januari 2024.
"Jika ditanya, kasus tersebut kenapa lama [penanganannya], kami telah mencoba melakukan diversi atau musyawarah khusus anak-anak. Para pihak sudah bertemu, tapi tidak ada titik temu," kata Ade Rahmat.
Babak Baru Kasus Bullying Binus School Simprug
Belum berhenti sampai di situ, kepolisian terus melakukan upaya mendalam terkait kasus perundungan, penganiayaan, hingga pelecehan seksual yang dilaporkan korban.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi mengaku penyidik akan kembali melakukan pemeriksaan terhadap korban RE.
"Kita mau periksa korban, jadi keterangan tambahan," kata Nurma.
Nurma menuturkan pemeriksaan diperlukan penyidik sebagai bentuk penelusuran secara mendalam mengenai kasus yang terjadi.
Kendari demikian, polisi belum merinci secara pasti jadwal pemeriksaan kembali terhadap korban.
"Kita mau periksa korban, jadi keterangan tambahan. Nanti di cek yah, tapi sudah ada tanggal harinya," katanya.
Sebelumnya, korban RE mengaku mengalami sejumlah aksi bullying, penganiayaan, hingga pelecehan seksual oleh segerombolan siswa Binus School Simprug, Jakarta Selatan.
RE pun bercerita aksi penganiayaan yang dialaminya melalui podcast milik artis Uya Kuya.
"Saya dipukul berkali-kali. Ketua geng ini datang ramai-ramai, saya di situ dipaksa dan digiring ke toilet, perut saya ditonjok, punggung saya dihabisi, kepala saya dihabisi, dada saya, mata saya sampai putih, rahang saya sampai besok, mulut saya sudah banyak darah, gigi saya hampir copot," katanya dikutip dari YouTube Uya Kuya TV pada Rabu (18/9/2024).
Sumber: tvonenews