Gaza, Mimpi Buruk yang Tak Pernah Usai, Sekjen PBB: 200 Orang Staf Kami Terbunuh
Daftar Isi
.png)
"Dan tidak ada hal yang bisa membenarkan hukuman kolektif bagi bangsa Palestina," ujar dia.
Tepuk tangan meriah dari peserta forum yang hadir di aula Majelis Umum membahana Ketika Guterres menyampaikan pesan tersebut.
"Kecepatan dan cakupan dari pembunuhan serta perusakan di Gaza belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat Sekretaris Jenderal. Lebih dari 200 orang staf kami terbunuh, banyak di antaranya bersama keluarga mereka," papar Guterres.
Lebih memprihatinkan krisis Gaza juga menyeret Lebanon berada "di pinggir jurang", dan masyarakat dunia seharusnya khawatir akan hal itu.
Ketegangan terjadi setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap Lebanon sejak Senin (23/9) yang berlanjut hingga Selasa (24/9).
Serangan itu merenggut lebih dari 500 nyawa termasuk perempuan dan anak-anak, menurut keterangan Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, dikutip berbagai media internasional.
"Rakyat Lebanon, rakyat Israel, dan masyarakat dunia tidak boleh menjadikan Lebanon seperti Gaza," kata Guterres.
Sekjen PBB mengajak agar seluruh dunia menyerukan gencatan senjata, dan pembebasan segera para sandera, serta mulainya pembahasan Solusi Dua Negara.
Sumber: tvonenews