Banyak Media Beritakan Keberhasilan Jokowi Dan Tidak Sebaliknya, Buzzer Dikerahkan
Daftar Isi
Jelang berakhirnya masa kepemimpinan Joko Widodo menjadi presiden selama dua periode, berbagai buzzer dikerahkan untuk menyampaikan informasi hal-hal yang telah dicapai.
Akan tetapi, seperti diketahui bersama banyak juga yang belum tercapai dan bahkan kemunduran yang terjadi di Indonesia.
Bahkan, untuk menutupi itu, diduga media massa dikerahkan dan diduga dibayar untuk memberitakan keberhasilan Jokowi, ini bukan dalam bentuk iklan tapi berita soal keberhasilan Jokowi dan Pemerintah.
Dikutip dari democrazy.id, pada Senin (14/10/2024) disebutkan akun-akun yang ngebuzz keberhasilan Jokowi itu lebih dari 2800 akun. Dan ada media massa yang diduga dibayar atau berbayar untuk memberitakan keberhasilan Jokowi.
Dan yang mengherankan adalah segala yang tidak berhasil dan bahkan hal-hal yang menyimpang tidak diperbolehkan beritakan atau bahkan ditutupi dengan berbagai cara.
Sebagaimana diketahui, buzzer adalah adalah sekelompok orang atau individual yang menyebarkan informasi di media sosial untuk mencapai agenda tertentu.
Para buzzer bisa dikatakan orang yang selalu menggiring opini agar pihak tertentu terlihat bagus dan citra lawannya tampak buruk.
Mereka dibayar dengan nominal yang cukup fantastis hanya untuk menggiring opini atau menggaungkan agenda tertentu.
Istilah buzzer memang memiliki konotasi negatif dan selalu dikaitkan dengan dunia politik.
Buzzer dikatakan juga merupakan profesi yang menghasilkan uang hingga jutaan rupiah. Dan ini dikutip dari penelitian yang dilakukan Universitas Oxford Inggris.
Dengan penghasilan itu, mereka membuat banyak akun. Bahkan ada yang membuat lebih dari 30 akun media sosial dan bisa mendapat penghasilan yang lebih.
Sementara itu, riset yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) profesi ini terbagi menjadi 3 level.
Level pertama adalah buzzer yang dibayar Rp 2 juta hingga Rp 7 juta per 50 atau 100 akun. Level kedua ada koordinator yang bertugas menyusun strategi yang akan dieksekusi oleh buzzer dan dibayar Rp 5 juta hingga Rp 15 juta per proyek. Dan ada juga influencer yang punya banyak followers dibayar dan mendapat jatah.
Dalam laporan Indonesia Corruption Watch (ICW), pada periode 2014-2020, disebutkan pemerintah mengeluarkan anggaran untuk aktivitas digital dengan total Rp1,29 triliun. Dan adapun sebesar Rp90,45 miliar nya diarahkan untuk para influencer pada periode yang sama.
Sumber: arasynews